Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti Anda tahu, hewan-hewan di planet kita berjalan dengan dua kaki, atau empat kaki, atau enam, atau bahkan mungkin 750.
Tapi mengapa tidak ada hewan yang memiliki 3 kaki?
Dilansir dari IFL Science, Kamis (3/10/2019), sementara di alam tidak ada hewan berkaki 3, beberapa hewan yang menggunakan ekor atau paruhnya sebagai tumpuan penambah dua kakinya.
Lihat saja burung meerkat yang bertengger tegak, ia bertumpu pada kaki dan ekor belakangnya.
Lalu ada kanguru yang menopang dirinya menggunakan ekor berototnya saat mereka makan.
Sementara itu, burung pelatuk menguatkan diri dengan bulu-bulu ekor ketika hinggap di batang pohon, dan burung kakaktua memanjat menggunakan kedua kaki mereka dan paruhnya.
Kita tahu bahwa kaki dapat terdiri dari tiga jenis, karena serangga memiliki total enam kaki.
Saat mereka berjalan, tiga kaki disimpan di tanah (dua di satu sisi dan satu di sisi lain) sementara tiga lainnya melangkah maju.
Mode berjalan ini dikenal sebagai metode tripod alternatif.
Berada aatau memosisikan diri dalam posisi tripod adalah cara yang efektif untuk menyeimbangkan diri tanpa membuat hewan-hewan itu mengeluarkan energi ekstra.
Jadi, mengapa tidak pernah ada tiga kaki dalam sepanjang sejarah evolusi?
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal BioEssays, Tracy Thomson, seorang mahasiswa pascasarjana di University of California, Davis, membahas teka-teki tersebut.
Lebih jauh, penjelasannya kemungkinan besar berakar jauh dalam evolusi kita.
"Jika kita mencoba memahami evolusi sebagai proses, kita perlu memahami apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan," kata Thomson dalam sebuah pernyataan.
"Hampir semua hewan bilateral."
Ini berarti bahwa sebagian besar spesies memiliki dua sisi simetris.
Manusia memiliki lengan dan kaki di setiap sisinya.
Ikan memiliki sirip simetris di kedua sisi tubuh mereka, dan laba-laba memiliki empat kaki di kedua sisi, misalnya.
Baca Juga: Kim Jong-un Perintahkan Warganya Kirim 100 Kg Tinja Per Hari atau Setara 3 Ton Sebulan, untuk Apa?
Thomson berpendapat bahwa menjadi bilateral, setidaknya ketika mengenai tungkai, berakar pada DNA kita sejak dini di pohon kehidupan, potensi itu ada bahkan sebelum tungkai dan sirip berevolusi.
Lagi pula, fosil berkaki tiga juga tidak ada dalam catatan fosil.
"Kendala terkuat pada evolusi tiga kaki adalah filogenetik: yaitu, adopsi genetik awal dari rencana tubuh simetris bilateral yang terjadi sebelum munculnya anggota tubuh," tulis Thomson.
"Agaknya, hal ini akan sangat membatasi hewan berkaki tiga untuk berkembang."
Memang ada, mutasi genetik yang sesekali menyebabkan perkembangan tiga kaki pada beberapa individu.
Misalnya, ada laporan tentang anak itik berkaki tiga lahir di Cina pada tahun 2008.
Kaki ketiga bahkan diketahui muncul pada manusia, misalnya pada pemain tontonan Italia-Amerika Frank Lentini yang hidup antara tahun 1889 dan 1966.
Namun, alih-alih mutasi genetik, ekstremitas Lentini merupakan hasil dari kembaran parasit.
Tampaknya evolusi memberi kesempatan bagi hewan untuk punya jumlah kaki berapa pun, namun karena tubuh yang simetris, tiga bukanlah angka yang dapat muncul.