Intisari-Online.com - Tim jurnalis sains di Washington Post pernah mendapat sebuah pertanyaan menarik.
Kira-kira begini bunyinya: “Mengapa tidak ada Hominini yang tersisa di bumi?
Kalau evolusi selalu terjadi dan spesies selalu berubah dan beradaptasi, tidakkah kita seharusnya bisa melihat spesies manusia baru yang merupakan hasil evolusi dari kera?”
Di Indonesia pun, pertanyaan ini sering kali ditanyakan, meskipun sebenarnya ada banyak kesalahan di dalamnya.
Pertama-tama, Homininii yang merupakan bahasa ilmiah untuk manusia masih ada di bumi, yaitu kita yang Homo sapiens.
Lalu, kita termasuk kelompok kera besar yang disebut sebagai keluarga taksonomi hominid atau hominidae.
Begitu juga neanderthal, australopitechus, manusia purba lain, orangutan, gorila, bonobo dan simpanse yang berevolusi dari nenek moyang yang sama sekitar 14 juta tahun yang lalu.
Jadi, bisa dibilang bahwa makhluk yang kini kita sebut kera bukanlah nenek moyang, tetapi saudara jauh kita.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR