“Bertanya mengapa gorila tidak berevolusi menjadi manusia purba sama dengan bertanya mengapa anak-anak dari sepupu Anda tidak mirip Anda,” kata Matt Tocheri, seorang dosen antropologi di Lakehead University dan peneliti dari Program Asal Manusia di National Museum of Natural History.
Dia melanjutkan, makhluk-makhluk ini sudah memiliki garis keturunannya sendiri selama 10 juta tahun.
Mereka tidak bisa mundur kembali dan turun menjadi manusia.
Selain itu, belum tentu para gorila, bonobo, simpanse, dan kera-kera modern lainnya ingin menjadi manusia.
Nina Jablonski, seorang paleoantropolog di Evan Pugh University berkata bahwa evolusi tidak selinear dan seprogresif yang Anda kira, meskipun sangat mudah untuk membayangkannya sebagai amoba bersel satu yang terus menerus berubah menjadi semakin kompleks hingga berakhir sebagai manusia.
Di dunia nyata, evolusi justru lebih suka menyederhanakan dan menghilangkan fitur-fitur tubuh yang dianggapnya tidak diperlukan.
Itulah sebabnya makhluk-makhluk yang hidup di gua dan laut dalam kehilangan pengelihatannya, dan paus yang merupakan keturunan mamalia darat hampir kehilangan seluruh tulang kakinya.
Bahkan, landak laut yang nenek moyangnya memiliki otak kini tidak memiliki sistem sistem saraf pusat sama sekali.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR