"Aku tidak bisa menahannya. Saya tidak akan pernah berbohong dan mengatakan bahwa saya kuat pada saat itu. Saya benar-benar tidak tahu. Aku terus memeluk Blake dan berkata, ‘Maafkan aku’."
Colton dibawa dengan helikopter ke Rumah Sakit Anak-anak Le Bonheur di Memphis, Tennessee.
Di sana ia menjalani operasi otak darurat dan melakukan henti jantung selama hampir 10 menit, Ferguson memberi tahu orang-orang.
"Mereka tidak mengira dia akan hidup sama sekali. Saya masuk ke ICU setelah operasi dan dokter mendatangi saya. Kata-katanya yang tepat saat itu adalah, 'Nyonya, saya ingin Anda mengerti bahwa kemungkinan besar putra Anda akan meninggal karena hal ini’,” ia mengingat dengan berurai air mata.
Tambah Ferguson, “Saya tidak percaya. Saya benar-benar tidak percaya. Saya terus berdoa, dan berdoa. Saya tidak bisa menenangkan kepala saya. Rasanya seperti berada dalam mimpi yang mengerikan. Seperti, ini tidak nyata."
Colton tetap di rumah sakit selama sebulan, di mana ia menjalani operasi otak lagi dan lebih dari selusin transfusi darah.
Kemudian, sangat mengejutkan staf medis, Colton cukup sehat untuk pulang.
"Itu menakjubkan. Colton adalah keajaiban. Di semua janji tindak lanjut kami, para dokter mengatakan, ‘Saya tidak berusaha menjadi kejam, tetapi anak Anda memang bisa meninggal.. Orang tidak hidup melalui cederanya. Dia benar-benar keajaiban’," kenang Ferguson.
"Saya benar-benar memberikan semua kemuliaan kepada Tuhan untuk semua yang dilakukan Colton sekarang dan akan terus dilakukan."
Meskipun Colton selamat dari cedera itu, Ferguson mengatakan bocah laki-laki itu menderita kerusakan parah pada otaknya, dan sejak itu tidak sama lagi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR