Setelah dijahit dan mendapat perawatan laser, dokter memulangkan anak itu pulang tanpa penyelidikan lebih lanjut.
Namun, lima hari kemudian, dia merasa demam dan diserang rasa kantuk parah serta kelelahan.
Luka itu kemudian dibersihkan dan dia diberi antibiotik yang mampu mengurangi demamnya, namun hanya berlaku 24 jam saja.
Delapan hari setelah kecelakaan itu, bocah itu kembali ke rumah sakit dan lukanya tak kunjung sembuh bahkan keluar nanah terus-terusan.
Dokter melihat 'abses yang meradang' dan membawanya ke rumah sakit.
Barulah pada hari ke-12 setelah insiden.
Kejutan itu muncul, bahwa ada gigi di dalam luka kepalanya.
Ahli bedah kemudian menemukan gigi yang tertancap di luka kepala dan segera mencabutnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR