Baca Juga: Jangan Berbagi Riasan Mata! Berikut 5 Cara Sembuhkan Bintitan dan Tips Jitu Mencegahnya
Setelah mempersiapkan sesajen, prosesi selanjutnya adalah berdoa bersama yang dipimpin oleh perwakilan dari Keraton Yogyakarta dan warga sekitar mengikuti doa yang dilantunkan dari perwakilan Keraton.
Mereka melantunkan ayat-ayat suci Alquran bersama-sama.
Setelah doa bersama prosesi selanjutnya adalah penyerahan pakaian pengantin kepada pihak Desa Semugih.
Nantinya pakaian tersebut akan disimpan di Balai Desa Semugih.
Baca Juga: Viral Karena Tak Biasa, Buah Tomat Ini Tumbuh Misterius pada Tiang di Sungai, Kok Bisa?
Setelah itu barulah prosesi pemecahan batu dengan menggunakan alat berat berjenis tracker.
Di sekitar batu sudah disiapkan berbagai jenis alat berat yaitu backhoe empat buah, tracker satu buah.
Di setiap alat berat tersebut diikatkan sebuah janur kuning di satu diantara sisi masing-masing alat berat.
Perwakilan dari Keraton dan merupakan pemimpin rombongan, GRM Hertriasning menjelaskan, prosesi adat bertujuan untuk meminta berkah kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Baca Juga: ‘Sudah Cukup Pakai Batik, Pakai Lurik Dong…’ Ucap Habibie untuk Melestarikan Kain Lurik
Source | : | Tribun Jogja |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR