Intisari-Online.com – Sudah banyak kampanye dilakukan untuk berhenti dari kebiasaan merokok.
Sayangnya, para perokok itu beralih dari rokok tradisional ke penggunaan vape atau vaping. Lebih amankah?
Nyatanya, sejumlah remaja di 14 negara bagian di Amerika termasuk di antara banyaknya korban penyakit paru-paru misterius yang tampaknya berkaitan dengan penggunaan vape atau vaping.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit - Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, banyak dari mereka yang terserang cedera paru-paru akut akibat vaping.
Baca Juga: Masih Ngeyel Vape Tidak Berbahaya? Ada 22 Orang Korbannya dan Kini Terbaring di Rumah Sakit
Parahnya, beberapa pasien ini dirawat di ruang intensif dan menggunakan ventilator untuk membantu mereka bernapas dan tetap hidup.
Otoritas medis mengatakan, belum jelas apakah pasien bisa pulih sepenuhnya.
Menurut CDC, setidaknya 31 kasus telah dikonfirmasi pada pertengahan Agustus lalu. CDC mengatakan, sedang menyelidiki 94 kemungkinan kasus di 14 negara bagian.
Para pejabat kesehatan memeringatkan para dokter dan masyarakat, agar waspada terhadap apa yang bisa terjadi akibat cedera paru-paru yang parah dan berbahaya ini.
Gejala penyakit tersebut termasuk kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada. Beberapa pasien juga dilaporkan mengalami demam, batuk, muntah, dan diare.
Baca Juga: Ingat, Uap Vape Juga Berbahaya, Bisa Picu Kanker dan Serangan Jantung
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR