Nothing pertama adalah kemahatidaktahuan, sedangkan nothing kedua kemahatahuan.
Sebelum mencapai kemahatahuan, seseorang melewati proses pengetahuan, pemahaman diri, kesadaran, dan pencerahan.
Pemahamam yang dimaksud adalah melihat sesuatu dari semua sisi sehingga tergambar jelas keutuhannya, sehingga melahirkan kesadaran dan pencerahan.
Sementara, Merta Ada, guru meditasi Bali Usada, memandang meditasi sebagai teknik menjaga kesehatan melalui pelatihan konsentrasi pikiran agar lebih waspada dan bijaksana.
Orang dilatih untuk menghilangkan reaksi terhadap hal-hal buruk yang tersimpan di memorinya. Dalam konsep Merta Ada, apa pun yang bergetar di memori akan bergetar pula di badan.
Tingkatan meditatif
Pandangan yang berbeda disampaikan Anand Krishna, guru meditasi dan pendiri Anand Ashram. Menurut dia, meditasi itu suatu gaya hidup (art of living) yang dapat membuat kehidupan manusia menjadi seimbang.
Dalam pandangannya, dalam diri manusia terdapat tiga lapisan kesadaran, yaitu fisik, pikiran, dan rasa. Fisik harus nyaman, pikiran harus tenang-tenteram, dan rasa tidak boleh bergejolak.
Jadi fisik, mental, dan emosional harus seimbang. Dalam keadaan seimbang itulah manusia dapat menemukan jati dirinya. Tanpa keseimbangan ketiganya, manusia akan mengalami kesulitan mengembangkan spiritualitasnya.
Di mata Anand, meditasi dapat menjadi dasar kehidupan agar seseorang menjadi meditatif.
Pelatihan-pelatihan hanya merupakan sarana awal yang nantinya akan ditinggalkan.
Ketika sudah mencapai tingkatan meditatif, kita seperti punya tombol on-off dalam hal emosi. Ia tak akan lepas kendali.
Penulis | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR