Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah studi mengungkap bahwa duduk selama lebih dari sembilan setengah jam sehari dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Secara teratur melakukan kegiatan dengan intensitas apa pun dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini.
Dan mereka yang paling aktif hingga 70% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dini.
Dilansir dari Mirror, Rabu (21/8/2019), para ilmuwan menganalisis data dari lebih dari 36.000 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun.
Studi ini mengkategorikan tingkat aktivitas peserta dari yang paling aktif hingga yang paling tidak aktif.
Hampir 6% peserta meninggal selama masa lanjut rata-rata 5,8 tahun.
Ada sekitar lima kali lebih banyak kematian di antara yang paling tidak aktif, dibandingkan dengan mereka yang menghabiskan hidupnya dengan paling banyak bergerak.
Prof Ulf Ekelund di Sekolah Ilmu Olahraga Norwegia di Oslo memimpin penelitian ini, yang diterbitkan dalam British Medical Journal.
Sebuah laporan penelitian mengatakan:
"Temuan kami memberikan bukti ilmiah yang jelas bahwa tingkat aktivitas fisik total yang lebih tinggi - terlepas dari tingkat intensitas - dan jumlah waktu menetap yang lebih rendah dikaitkan dengan risiko lebih rendah untuk kematian dini."
Para peneliti mengatakan bahwa hasil penelitian ini memberi data penting untuk kampanye kesehatan masyarakat.
Pesannya adalah "duduklah lebih singkat, dan sering-seringlah bergerak."
Para ilmuwan menggunakan akselerometer - perangkat yang dapat dipakai yang melacak volume dan intensitas aktivitas selama jam bangun - untuk mengukur aktivitas peserta per menit.
Intensitas kegiatan dipisahkan menjadi cahaya, sedang dan kuat, dengan dihitungnya waktu yang dihabiskan untuk berkegiatan.
Aktivitas intensitas cahaya termasuk berjalan lambat atau memasak.
Intensitas cahaya sedang, yakni termasuk kegiatan jalan cepat, menyedot debu atau memotong rumput.
Sementara cahaya kuat yakni joging dan membawa beban berat.