Intisari-Online.com - Meskipun usianya sudah lanjut, Suleiman I, salah satu sultan terhebat yang pernah memerintah Kekaisaran Ottoman, melanjutkan kampanye dengan mengetahui bahwa dia mungkin tidak akan kembali.
Dikenal sebagai Suleiman yang Agung, Suleiman I memutuskan untuk memimpin kampanye di Austria pada tahun 1566, meski dirinya menderita penyakit.
Kampanye terakhir
Sultan meninggalkan Istanbul dengan mengenakan pakaian putih, menunggang kudanya, diikuti oleh iring-iringannya.
Sejarawan pada masa itu mengatakan bahwa sultan menyerupai menara cahaya ilahi dengan jenggot putih dan pakaiannya.
Di tengah kampanye, penyakit sultan kambuh dan dia dibawa ke kereta dengan bantuan Sokollu Mehmed Pasha.
Pergi ke Szigetvar, sultan menaiki kuda ketika mereka mencapai pusat kota meskipun sakit agar tidak mengurangi ketenaran monarki.
Ketika mereka tiba di Szigetvar, Suleiman I, yang mengendarai kudanya untuk meyakinkan para prajuritnya, kemudian turun dari kuda dan berjalan menuju tendanya.
Pengepungan Szigetvar dimulai pada 7 Agustus 1566. Sultan, yang tidak bisa keluar karena penyakitnya, hanya memantau dari tendanya.
Penyakit sultan tua semakin memburuk tetapi kastil tidak dapat ditaklukkan dengan cara apa pun.
Ketika periode pengepungan semakin lama, sultan berkata: "Kastil ini membakar hatiku, aku mohon pada Tuhan untukmembakarnya."
Baca Juga: Awas Sering Begadang Bisa Sebabkan Banyak Masalah Kesehatan, Termasuk Obesitas dan Serangan Jantung
Source | : | Daily Sabah |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR