Advertorial
Intisari-online.com - Sebuah maskapai penerbangan telah meminta maaf setelah membuat tweet informasi tentang kemungkinan besar meninggal jika naik pesawat.
Melansir Metro pada kamis (18/7/19), kini KLM India menghapus tweet tersebut setelah menerima reaksi online karena banyak yang bertanya apakah itu tepat.
Namun, pihak maspakai mengatakan mereka meminta maaf atas postingan yang mungkin akan membuat ketakutan penumpang umum.
Mereka mengatakan posting ini didasarkan pada fakta penerbangan yang tersedia untuk umum, dan bukan pendapat darimaskpai tersebut.
Baca Juga: Beli Apartemen Rp43,4 Miliar, Ini 3 Alasan Kelakuan Orang Tajir Bikin Kita 'Kepo'
@KLM mengatakan Bukan niat kami untuk melukai perasaan siapa pun. Posting sejak itu telah dihapus.
Menurut penelitian, tingkat kelangsungan hidup tertinggi adalah bagi mereka yang duduk di belakang pesawat.
Dengan tingkat 69 persen hidup, jika mereka duduk di bagian belakang pesawat, andaikan terjadi kecelakaan.
Namun, ada ketidakspakatan tentang apakah bagian tengah atau depan paling berbahaya.
Baca Juga: Musim Pancaroba Segera Datang, Siap-siap Imunisasi Influenza, Cukup Sekali Setahun!
Rupanya masing-masing memiliki tingkat kematian berbeda antara mereka yang duduk di paling depan atau yang duduk di paling belakang.
Menurut Time, tingkat kematian tertinggi adalah mereka yang duduk di bagian tengah, dan bagian tengah sedikit lebih rendah, paling tidak kursi sepertiga belakang pesawat.
Sedangkan menurut Popular Mechanics, Anda memiliki peluang 49 persen bertahan hidup jika berada di depan, sementara orang-orang yang duduk di tengah antara sayap memiliki peluang 56 persen.
Para ahli mengatakan bahwa Anda mungkin selamat dari kecelakaan jika berada dalam lima baris di pintu keluar darurat, dengan briefing keselamatan.
Tidak peduli berapa kali Anda pernah mendengar sebelumnya, namun dianjurkan juga baca buku keselamatan, dan tinggalkan barang-barang Anda.
Sejauh ini memang kecelakaan pesawat adalah salah satu yang mengerikan, karena penumpang hanya memiliki satu pilihan ketika kecelakaan terjadi.
Meski demikian, penelitian ini didasarkan pada kemungkinan terkecil penumpang untuk selamat dengan memperhatikan tingkat kecelakaan terjadi.
Misalnya kecelakaan besar yang melibatkan seluruh pesawat kemungkinan semua penumpang sulit untuk menyelamatkan diri dari maut.