Advertorial

Seorang Warga dan 19 Kerbau Disambar Petir Bersama, Semua Kerbau Lalu Dikubur dalam Satu Lubang, Ini Foto-fotonya

Mentari DP

Editor

Sinto Riono Habeahan (27), seorang warga dan gembala, tewas bersama 19 ekor kerbau yang berada di kandang miliknya.
Sinto Riono Habeahan (27), seorang warga dan gembala, tewas bersama 19 ekor kerbau yang berada di kandang miliknya.

Intisari-Online.com – Kasus seseorang disambar petir sering terjadi.

Alasannya karena korban sedang di luar saat hujan atau menonton televisi saat petir terjadi.

Namun pernahkah Anda mendengar hewan tersambar petir?

Sangat jarang sekali.Namun kejadian ini terjadi di Tapanuli.

Baca Juga: Kasus Wanita yang Diberi Obat Kedaluwarsa oleh Puskesmas: Masih Bolehkah Obat Kedaluwarsa Dikonsumsi? Begini Aturan Pakainya

Dilansir dari kompas.com dan fotokita.grid.id pada Rabu (21/8/2019), Sinto Riono Habeahan (27), seorang warga yang tewas bersama 19 ekorkerbau yang berada di kandang miliknya.

Diketahui Sinto Riono merupakan pengembala 19kerbau.

Lalu dia disambarpetirsaat berada di kandang di samping kediamannya di Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, KabupatenTapanuli Tengah, Senin (19/8/2019) sore.

Petirmenyambar saat kondisi cuacahujan derasdan listrik padam.

Tragisnya, tidak hanya dia, tapi 19 ekorkerbauyang digembalanya juga langsung tewas seketika.

"Satu warga tewas seketika, begitu juga dengan 19 ekorkerbauyang berada di dalam kandang juga mati akibat disambarpetir," kata Paur Humas PolresTapanuli TengahIptu Rensa Sipahutar.

Baca Juga: Kasus Ibu Lahirkan Bayi Kembar Beda 11 Minggu, Jangan Kaget, Ini Penyebab-penyebab Bayi Kembar Lahir Beda Hari

Sebanyak 19 ekor kerbau yang mati usai disambar petir di Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (19/8/2019) malam, akhirnya dikubur secara massal dalam satu lubang, Selasa (20/8/2019) sore.

"Sudah sore tadi, 19 kerbau yang mati karena disambar petir dikubur massal dalam satu lubang," ungkap Inspektur Satu Rensa Sipahutar.

Untuk memudahkan proses penguburan, kata Rensa, 19 ekor kerbau diangkat menggunakan alat berat ekskavator, lalu dipindahkan ke atas truk.

Kemudian, kerbau-kerbau itu diangkut ke Desa Sawo Lamo yang tidak jauh dari lokasi kejadian dan selanjutnya dikuburkan.

"Penguburan dilakukan menggunakan alat berat, disaksikan kepala desa, Bhabinkamtibmas, pemilik dan warga sekitar," ujar Rensa.

Menurut keluarganya, kerugian karena kejadian ini ditaksir sekitar Rp300 juta. Tapi mereka sudah mengikhlaskannya.

"Kalau kerbau yang mati itu masih bisa dicari gantinya dan dipelihara lagi. Tapi kalau anak saya ini tak akan kembali lagi," pungkasnya sedih.

Dalam foto yang dikirimnya, tampak sekumpulan kerbau dalam keadaan rebah di dalam kandang yang terbuat dari kayu berkeliling dan menjadi tontonan warga dari luar kandang. (Bayu Dwi Mardana Kusuma/ Dewantoro)

(Artikel ini telah tayang difotokita.grid.id dengan judul Pertama Kali Terjadi di Tapanuli, Puluhan Kerbau Tersengat Petir Bareng Gembalanya. Akhirnya, Kerbau Dikubur dalam Satu Lubang”)

Baca Juga: Kasus Suami Istri Bunuh Diri Karena Stres Belum Punya Anak Setelah 9 Tahun Menikah: Ini 5 Penyebab Susah Hamil yang Jarang Diketahui

Artikel Terkait