Intisari-Online.Com - Pada 20 November 2016 lalu, Cynthia Lamusu telah melahirkan dua orang anak yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan nama Atharva Bimasena Saputra dan Ataya Tatjana Aisyah Putri.
Namun rupanya kebahagiaan yang melingkupi keluarga kecil pasangan aktor dan penyanyi itu sempat sedikit terguncang kala mendengar kedua anaknya harus dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) selama 32 hari.
Pasalnya, Tatjana lahir dengan berat badan 2,1 kg, sedangkan Bima 1,2 kg, bahkan mereka terlahir di usia 33 minggu kehamilan (prematur).
Seakan kabar bahagia itu tak ingin cepat menghampiri Cynthia Lamusu dan Surya Saputra, pasangan suami istri ini pun harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa salah satu dari anak kembar tak identik itu mengalami penyakit langka.
Bima mengalami kelainan mata yang disebut retinopati prematuritas.
Retinopati Prematuritas (ROP) adalah perkembangan abnormal pembuluh darah selaput jala (retina) mata yang dijumpai pada bayi prematur akibat mata dan sebagian besar organ tubuhnya belum matang sempurna.
Melansir dari Mayo Clinic, ROP umumnya memengaruhi bayi yang lahir prematur atau sebelum minggu ke-31 kehamilan atau bayi dengan berat sekitar 1.250 gram atau kurang saat lahir.
Walaupun Bima terlahir dengan kekurangan, namun nampaknya hal ini tidak menjadi hambatan bagi Cynthia dan Surya untuk membesarkan kedua anak kembar tersebut.
Bahkan keduanya mengaku selalu mensyukuri atas anugerah yang dititipkan Tuhan padanya lewat Tatjana dan Bima.
Kini, Tatjana dan Bima yang akan menginjak usia 3 tahun pada bulan November mendatang pun mulai menunjukkan perkembangan yang sangat bagus.
Salah satu di antaranya sepertinya ingin menapaki jejak sang ibunda di dunia hiburan Tanah Air, utamanya musik.
"Kalau Bima tuh (terlihat berminat dengan) musik," kata Surya Saputra, mengutip Grid.id, Senin (19/8) lalu.
Akibat dari hal ini, suami Cynthia Lamusu itu pun akhirnya ingin memberikan kursus piano pada Bima.
"Ya kalau Bima mungkin (kursus) piano, karena Bima itu antusiasmenya tinggi banget untuk piano," pungkasnya.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR