Intisari-Online.com - Perlu diketahui bahwa hingga saat ini perang dagang China-Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut.
Kedua negara tersebut belum menemui titik temu terkait negosiasi perdagangan yang dianggap menguntungkan kedua belah pihak.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, perang dagang yang masih berlanjut itu berdampak negatif pada Indonesia, khususnya dalam hal perdagangan.
"Kalau dampak, sektor riil kan sudah kelihatan, bahwa ekspor kita ada perlambatan ke China atau ke AS," kata Destry di Jakarta, Minggu (11/8/2019).
Baca Juga: Pablo Escobar Pernah Bakar Uang Rp20 Miliar Demi Menghangatkan Tubuh Putrinya yang Kedinginan
Destry menuturkan, adanya perang dagang antara China dan AS itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.
Pasalnya, keduanya menjadi mitra perdagangan Indonesia selama ini.
"Dua itu kan trading merger partner kita.
Jadi memang Indonesia ke depannya diharapkan bisa melakukan diversifikasi produk, yang dari commodity based, masuk ke manufaktur, yang mungkin bahan bakunya bisa diproduksi dalam negeri sendiri," ujarnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR