Edan-eling
Tahun 1972, Gacy mulai membunuh. Korbannya yang pertama adalah Timothy McCoy yang berumur 18 tahun. Tahun 1975 giliran John Butcovitch (17) menjadi korbannya. Apakah di antara waktu itu ada korban lain, cuma Gacy yang tahu.
Istri Gacy yang kedua menceraikannya Maret 1976. Alasannya, Gacy kejam dan mereka sering bertengkar. Bulan-bulan berikutnya korban-korban berjatuhan dengan kekerapan yang luar biasa (silakan lihat daftar korban).
Korban termuda adalah Samuel Stapleton dan Michael Marino yang berumur 14 tahun. Yang tertua adalah Russel Nelson dan James Mazzara yang berumur 21 tahun, sedangkan Jeffrey Ringall yang luput dari maut berumur 26 tahun.
Tanggal 6 Februari 1980, Gacy mulai diadili di Chicago. Selama persidangan ia mengaku tidak bersalah. Menurut pengacaranya, Sam Amirante, Gacy menderita edan-eling. Ia membunuh dalam keadaan edan, tidak waras. Namun, sebelum dan sesudahnya ia eling, waras. Dalih itu langsung ditolak.
Saat di persidangan, Gacy sempat berseloroh bahwa satu-satunya kesalahan yang ia lakukan adalah "mempunyai kuburan tanpa izin". Pembela Gacy menyatakan ke-33 korban tewas secara tidak sengaja saat menjalani pencekikan erotis. Namun, dokter ahli pemeriksa mayat membantahnya. Apalagi Gacy pernah mengaku kepada polisi bahwa ia yang membunuh mereka.
Dalam usaha mengelak dari jeratan hukum, Gacy sempat mengingkari pengakuannya itu. Katanya, mayat-mayat itu dikubur di rumahnya oleh karyawan-karyawannya yang ingin mencelakakan dia. John Wayne Gacy dinyatakan bersalah tanggal 13 Maret 1980 dan dijatuhi hukuman mati, tepatnya 21 kali hukuman seumur hidup dan 12 kali hukuman mati. Hukuman ini sempat masuk Guiness Book of World Records sebagai hukuman terlama yang dijatuhkan pada seorang pembunuh berantai.
KOMENTAR