Advertorial

Richard Case, Pembunuh Berantai yang Melakukan Ritual Minum dan Mandi dengan Darah Korban Setelah Memutilasinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Namun perawatannya dihentikan namun itu justru membuat perilakunya semakin buruk, dia mengabaikan kesehatannya dan mengembangkan obsesi dengan pistol.
Namun perawatannya dihentikan namun itu justru membuat perilakunya semakin buruk, dia mengabaikan kesehatannya dan mengembangkan obsesi dengan pistol.

Intisari-Online.com - Seorang pria yang dilahirkan pada 23 Mei 1950, bernama Richard Chase, siapa sangka akan tumbuh menjadi seseorang yang mengerikan.

Ia adalah seorang peneror terburuk yang pernah hidup di California, dengan memuaskan khayalannya dibawah kepercayaan bahwa Nazi berusaha mengubah darahnya menjadi bubuk.

Maka dia terus meminum darah korban demi menangkal bencana medis tersebut.

Dilahirkan dalam keluarga yang ketat dan sering menjadi sasaran pelecehan fisik oleh ayahnya, Richard menunjukkan tanda-tanda penyakit mental sejak dini.

Baca Juga: Anaknya Terlalu Lamban Habiskan Makanan, Wanita Ini Tega Memukulnya Hingga Meninggal

Dia mulai tergantung dengan alkohol di masa kecilnya dan sering melakukan hal mengerikan seperti memutilasi binatang.

Sebagai seorang remaja, dia tidak memiliki fungsi seksual yang normal, tanpa praktik nekrofilia dan pembunuhan hewan untuk memuaskan hasratnya.

Bahkan, dia juga mulai makan hewan mentah setelah membunuh mereka.

Tahun 1975, Richard secara singkat dilembagakan dan diberi banyak perawatan obat-obatan psikotropika.

Baca Juga: Jangan Asal Ikuti Tren, Ini Trik Buat Para Pria Memililh Baju Sesuai Bentuk Tubuh

Namun perawatannya dihentikandan itu justru membuat perilakunya semakin buruk.

Dia mengabaikan kesehatannya dan mengembangkan obsesi dengan pistol.

Kemudian, suatu ketika ditemukan berlumuran darah dengan berteriak di suatu tempat.

Tahun 1877, Chase menembakkan pistolnya ke dapur seseorang, secara asal-asalan, tidak ada yang terluka namun itu memicu sesuatu dalam dirinya.

Mulailah dia melakukan penembakan acak, dan korbannya adalah Amberose Griffin. Dia adalah korban pertama pembunuhan, hingga kemudian berlanjut.

Pada Januari 1978, Richard Chase membobol dan memasuki rumah ketika dia secara acak memasuki rumah David dan Teresa Wallin.

Baca Juga: Seorang Anak Kembalikan Dompet Berisi Uang Rp900 Ribu, Pemiliki Menangis Terharu Sambil Ucapkan Hal Ini

David sedang bekerja dan Teresa meninggalkan pintu tidak terkunci untuk membuang sampah, Chase masuk dan menyergapnya lalu menembaknya dengan pistol.

Setelah korban meninggal, kemudian dia memperkosa mayatnya dengan meninggalkan luka di kepalanya.

Dia juga mengukir kepalanya dengan pisau, meminum darahnya dan mandi dengan darahnya.

Sebelum menyelesaikan kejahatannya, dia memasukan kotoran anjing ke mulut korban.

Hanya dua hari setelahnya, dia kembali melakukan aksi pembunuhan. Kali ini dia masuk ke rumah Evelyn Miroth ketika sedang mengasuh keponakannya.

Baca Juga: Kisah Syekh Puji, Sempat Viral Karena Kekayaan Rp70 Miliar dan Nikahi Gadis di Bawah Umur, Begini Kabarnya Sekarang

Pada saat yang sama, ada David dan putranya Jason, serta tetangga bernama Dan Meredith.

Dengan senjata yang sama Chase masuk ke rumah dan membantai semuanya.

Kemudian, Chase juga kembali meminum darah Evelyn.

Caranya membunuh yang begitu keji dan ceroboh membuatnya sangat mudah ditangkap.

Dia sering meninggalkan banyak bukti di TKP, pada pembunuhan itu dia membawa tubuh David, dan memutilasinya kemudian meninggalkannya di gereja terdekat.

Namun, tak lama kemudian dia ditangkap oleh polisi setelah bagian tubuh korban ditemukan di apartemannya.

Baca Juga: Jatuh Cinta pada Dosen Cantik, Mahasiswa UPN Nekat Ungkap Perasaan di Depan Suami Sang Dosen yang Seorang Tentara

Kemudian Richard Chase dijatuhi hukuman mati di penjara dalam kamar gas, namun sebelum dia dieksekusi dia meninggal akibat kelebihan menggunakan obat anti-depresi.

Artikel Terkait