Advertorial
Intisari-online.com - Salah satu kisah pembunuhan berantai paling mencengangkan pernah terjadi pada 30 Oktober 2017.
Pada saat itu, polisi mengetuk kediaman seorang pria bernama Shiraishi Takashiro, di Prefektur Kanagawa, Jepang.
Dikisahkan Takashiro Shiraisi adalah seorang pria menganggur yang tumbuh bersama orang tua dan adik perempuannya.
Dia adalah laki-laki pendiam dan tidak mencolok, pergi ke sekolah seperti anak-anak pada umumnya.
Baca Juga: Berkedok Warung Rokok hingga Dijaga Preman, Inilah Penampungan Anjing Ilegal di Semanggi
Ketika orang tuanya bercerai, ibu dan saudara kandungnya pindah ke rumah keluarga dia meninggalkan sekolahnya, ke Yokohama.
Setelah lulus SMA dia melakukan serangkaian pekerjaan serabutan, termasuk bekerja di supermarket dan pabrik makanan.
Sebelum kemudian obsesimembunuhnya muncul, dia mulai membuat akun Twitter dengan nama "saya ingin mati" dan "seorang profesional yang digantung."
Dalam profilnya di akun "Aku ingin mati" dia menggambarkan dirinya sebagai orang yang tidak beruntung dalam cinta dan mencari teman.
Sedangkan di akun keduanya, "seorang profesional yang yang digantung" dia mengatakan sebagai seorang yang terampil membantu orang melakukan bunuh diri.
"Saya ingin melupakan semuanya. Saya ingin menghilang," tulisnya dalam satu posting.
Dalam postingan aneh lain dia dikatakan telah menulis, "Jika Anda menemui jalan buntu, silakan berkonsultasi dengan saya."
Hingga akhirnya obsesi membunuhnya datang, dia dicurigai memikat orang-orang dengan kecenderungan bunuh diri secara online, dengan dalih untuk membantu mereka mati.
Baca Juga: Mario P Hasudungan Gultom, Sosok Pria di Balik Kafe Sunyi yang Pekerjakan Disabilitas
Dipercayai bahwa dia memotong-motong mayat korbannya dan ditutupi dengan kotoran kucing untuk menyembunyikan 8 wanita dan satu pria yang menjadi korbannya.
Pada Oktober 2017, ketika polisi menemukannya di rumahnya, setidaknya dia menyimpan dua kepala dan 240 bagian tulang dalam sebuah wadah.
Kemudian, di lemari es dan kotak penyimpanan dia memisahkan ada lima kepala beberapa di antaranya telah membusuk dengan tulang-tulangnya yang mulai terlihat.
Kasus pembunuhannya mulai terkuak pada 21 Oktober 2017, ketika seorang wanita berusia 23 tahun menghilang dan diketahui terakhir bersama dengan Shiraishi.
Wanita itu dikatakan telah memposting bahwa, dia "mencari seseorang untuk bunuh diri dengan saya."
Polisi menemukan beberapa tas bepergian di lotengnya, dan berisi sejumlah besar penyegar udara, tali-tali, pisau dapur, pemotong tulang, dan gergaji tangan, dengan noda darah mengering.
Dalam penyelidikan lanjutan, polisi memastikan bahwa korban ada 8 wanita dan 1 pria, di antara mereka ada 4 wanita di bawah usia 20 tahun, 4 lainnya berusia sekitar 20 tahun dan 1 orang berusia 25 sampai 30 tahun.