Advertorial

Berkedok Warung Rokok hingga Dijaga Preman, Inilah Penampungan Anjing Ilegal di Semanggi

Tatik Ariyani

Editor

JAAN menemukan sebuah tempat penampungan anjing ilegal di belakang Plaza Semanggi, tepatnya di pintu keluar Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.
JAAN menemukan sebuah tempat penampungan anjing ilegal di belakang Plaza Semanggi, tepatnya di pintu keluar Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.

Intisari-Online.com - Sebuah tempat penampungan anjing ilegal di belakang Plaza Semanggi, tepatnya di pintu keluar Plaza Semanggi, Jakarta Selatan ditemukan olehJakarta Animal Aid Network (JAAN).

Temuan tersebut sempat diposting di akun Instagram @jakartaanimalaidnetwork dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu lalu.

Terlihat beberapa anjing dikurung dalam sebuah bedeng dilengkapi satu jendela yang ditutupi besi dalam video tersebut.

Temuan tersebut pun banyak menyita perhatian publik karena JAAN menduga anjing itu akan dijual ke beberapa rumah makan untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Sudah Tak Sanggup Bayar Tagihan Rumah Sakit Rp7 triliun, BPJS Kesehatan Juga Harus Hadapi Ancaman Denda Puluhan Miliar

Berikut fakta yang Kompas.com rangkum terkait fenomena penemuan penampungan anjing tersebut.

1. Anjing yang dikumpulkan hasil curian

Co-founder Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Karin menduga anjing-anjing yang berada di tempat penampungan ilegal di kawasan Semanggi, Jakarta, merupakan hasil curian.

"Kalau di tempat ini (Semanggi) berbeda. Saya ada sedikit curiga kalau yang di Semanggi itu ambilnya juga dari Jakarta. Jadi mereka ambil dari jalan, ada yang (hasil) curi," ujar Karin, Jumat (26/7/2019).

Anjing hasil curian tersebut dikumpulkan di tempat penampungan itu, namun tidak dipotong atau dibunuh.

Baca Juga: Lidahnya Terperangkap dalam Tutup Botol, Bocah Ini Harus Menjalani Operasi Darurat

Anjing-anjing tersebut kemudian diperjualbelikan ke beberapa tempat pemotongan anjing dan rumah-rumah makan.

"Mereka tidak potong di situ. Mereka kumpulin dulu baru dijual ke Cawang, ke Cibubur," kata dia.

Karin mengaku tidak tahu berapa jumlah anjing di tempat pengepulan di dekat Plasa Semanggi itu.

Namun, dia yakin tempat tersebut sudah menjadi penampungan anjing ilegal selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di 5%, Kepala Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Hanya Nostalgia, Sangat Sulit Terulang

2. Berkedok warung dan lahan parkir

Kompas.com sempat menyusuri tempat tersebut pada Jumat (26/7/2019). Berdasarkan pantauan, tempat tersebut ditutupi warung rokok dan minuman ringan

Beberapa baris motor pun terlihat terpakir di depan warung. Saat mencoba mendekati kandang yang ada di balik warung, tercium bau kotoran anjing yang menyengat.

Terdengar dua sampai tiga kali gonggongan anjing.

3. Daging dijual hingga Rp 40.000

Karin mengatakan, anjing yang ada di tempat penampungan belakang Plaza Semanggi biasanya dijual ke beberapa tempat pemotongan daging dan rumah makan, salah satunya rumah makan lapo (rumah makan khas Batak) di Jakarta.

Umumnya, harga daging anjing berkisar Rp30.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

"Kalau nggak salah dijual sekitar 30.000 sampai 40.000 per kilo," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Anjing yang berada di tempat penampungan tersebebut pun mayoritas merupakan hasil curian dan anjing liar yang berkeliaran di jalan.

Maka dari itu, dia yakin tempat tersebut dapat menampung dan menjual anjing dalam jumlah yang banyak.

Terlebih tempat tersebut diyakini Karin sudah menjadi penampungan anjing ilegal selama bertahun-tahun.

4. Dijagai beberapa preman

JAAN sempat mendatangi lokasi tersebut untuk memastikan keberadaan anjing-anjing itu.

Namun saat mereka datang, beberapa preman yang juga tukang parkir di lokasi menghalang-halangi pihak JAA untuk masuk. Mereka mengatakan tidak ada anjing di lokasi ini.

Baca Juga: Bocah 12 Tahun Bikin Aplikasi Pembelajaran Digital untuk Permudah Siswa Belajar, Sudah Digunakan di 54 Sekolah dan Gratis!

Bukan hanya preman preman tersebut yang tidak mau mengaku. Warga sekitar pun terkesan tutup mulut soal keberadaan anjing tersebut.

Padahal, menurut informasi yang dia dapat, tempat pengepul anjing itu sudah berdiri sejak 15 tahun lalu.

"Sudah 10-15 tahun mereka di situ. Sebenarnya semua orang tahu di situ. Cuma yang dekat dekat situ mereka tuh takut untuk ngomong," kata Karin lagi.

Saat Kompas.com datang ke lokas pun demikian. Saat ingin mendekati kandang, terlihat beberapa tukang parkir memantau pergerakan Kompas.com dengan penuh curiga. Kompas.com memutuskan mengambil beberapa foto dan pergi dari lokasi.

(Walda Marison)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penampungan Anjing Ilegal Semanggi, Dari Berkedok Kios Rokok hingga Dijagai Preman"

Artikel Terkait