Advertorial
Intisari-Online.com - Endah Puspitasari bersama kedua orang saudaranya yakni Teguh Waluyo dan Deddy Prasetyoharus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup di tengahkondisi ekonomi yang jauh dari berkecukupan.
Ketiganya merupakan anak yatim yang tinggal disebuah gubuk reot di Dusun Ngepreh, Desa Kepoh, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Ketiganya menjadi Yatim sejak sang ayah meninggal 4 tahun yang lalu. Sementara, ibunya pergi entah ke mana dan tidak pulang sejak 4 bulan terakhir.
Sebelumnya, Endah Puspitasari dan kedua saudaranya masih mendapat nafkah dari ibunya.
Baca Juga: Penelitian: Tingkatkan Konsumsi Vitamin A untuk Turunkan Risiko Kanker Kulit
Namun, sang ibu tiba-tiba pamit pergi untuk mengurus pernikahan dan tidak kembali lagi ke rumah.
Akhirnya Endah dan kedua saudaranya harus hidup secara mandiri tanpa kehadiran orangtua ditengah-tengah mereka.
"Jadi memang harus dihemat pengeluarannya," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Solo.
Sejak berhenti sekolah, sehari-hari hanya sibuk mengurus rumah dan memasak makanan untuk kedua saudaranya.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengaku sudah putus sekolah sejak kelas 2 SMP.
Tak ada biaya menjadi alasannya memilih di rumah dan tidak melajutkan sekolah.
Tak hanya itu, ia juga mengaku kerap di-bully oleh teman-temannya sehingga Endah memutuskan meninggalkan bangku sekolahnya.
"Soalnya teman-teman saya dulu banyak yang ngejek dan suka membandingkan antar teman dan saya nggak nyaman," katanya Rabu (7/8/2019) siang.
Baca Juga: Balita 'Hampir Buta' Setelah Diciuman Kerabat, Herpes Mulai Muncul dan Tubuhnya Lemas
Endah mengaku mempuanyai tiga orang saudara kandung.
Namun, Kakak pertamanya yakni Lanjar Santoso saat ini sudah berkeluarga dan tinggal di Purwodadi.
Sementara itu, Endah tinggal bersama Kakak keduanya Teguh Waluyo serta adik bungsunya Deddy Prasetyo.
Kakak pertamanya yakni Lanjar Santoso telah menikah dan tinggal di Purwodadi.
Teguh Waluyo, kata Endah, saat ini sudah lulus SMK dan bekerja di penggilingan padi.
Namun, sang kakak tidak bisa melamar kerja ke tempat yang lebih baik lantaran ijazahnya masih ditahan pihak sekolah karena belum membayar administrasi.
"Kakak saya sudah lulus beberapa tahun lalu sekarang kerja di tempat penggilingan padi tapi ijazahnya masih ditahan," katanya.
"Terus karena tidak nyaman akhirnya saya keluar saja," katanya.
Endah mengatakan, tetangga yang tinggal disekitar rumahnya cukup baik kepada keluarganya.
Sejak sang ibu pergi entah kemana, ia kerap mendapatkan bantuan makanan dari tetangganya untuk bisa bertahan hidup.
Baca Juga: Jangan Dibuang, 5 Kulit Buah dan Sayuran Ini Justru Patut Dimakan, Manfaatnya Luar Biasa
"Saat ibu pergi 4 bulan lalu itu kadang ada tetangga datang ngasih makanan," kata anak ketiga, Endah Puspitasari saat berada di kediamannya, Rabu (7/8/2019) siang.
"Tetangga di sini mungkin ya kasihan, mereka juga cukup baik ke kami selama ini," katanya.
Dirinya mengaku banyak tetangga yang kaget saat ibunya pergi empat bulan lalu.
Hal tersebut karena pada awalnya sang ibu pamit pergi untuk mengurus pernikahan.
"Tapi setelah itu tidak pulang sampai 4 bulan," katanya.
"Jadi banyak yang simpati ke kami," katanya.
Kehidupan ketiga anak yatim ini pun sempat ada seseorang yang mempostingnya di media sosial.
Keadaan keluarga ini telah diposting di sosial media agar mendapat perhatian dan bantuan.
Dalam postingan yang beredar tersebut, kakak kedua yakni Teguh Waluyo membutuhkan biaya untuk mrngambil ijazah sebanyak Rp 2.500.000.
Selain itu keluarga ini juga membutuhkan sepatu sekolah ukuran 41, buku, sembako, baju bekas yang layak pakai, kasur dan bantal.
Andalkan nafkah dari kakak tertua
Sejak sang ibu pergi, ia dan dua orang saudaranya mengandalkan nafkah dari kakak tertuanya Lanjar Santoso yang tinggal di Purwodadi.
"Untuk kehidupan sehari-hari setelah ibu pergi saya kadang dikasih sama kakak pertama yang sudah menikah," imbuhnya.
Namun, kakak pertamanya tidak bisa memberikan perhatian setiap hari lantaran sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri dan tinggal di Purwodadi.
"Tapi Mas Anjar jarang menengok ya karena sudah menikah itu, jadi saya dan adik sama kakak yang di rumah," katanya.
(Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah 3 Anak Yatim Berjuang Sendirian Demi Bertahan Hidup, Putus Sekolah Karena Dibully Teman