Advertorial

Mengungkap Misteri Lagu Pengantar Bunuh Diri, Penyebab 100 Jiwa Melayang Setelah Mendengarkanya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Ade S

Tim Redaksi

Lagu itu membawa pesan untuk melakukan bunuh diri karena cintanya di akhirat, dan tampaknya membawa masalah ke sana-sini.
Lagu itu membawa pesan untuk melakukan bunuh diri karena cintanya di akhirat, dan tampaknya membawa masalah ke sana-sini.

Intisari-online.com - Musik mungkin memiliki gairah yang mampu memberikan pesan mendalam pada jiwa dan emosi manusia.

Namun, bisakan satu lagu mampu menyebabkan seratus lebih kasus kematian?

Ini adalah hal gila, namun memang faktanya lagu Gloomy Sunday yang ditulis pada tahun 1932, oleh pianis dan komposer Hongaria Rezso Seress, dijuluki lagu bunuh diri.

Tak lain karena alasan lagu ini membawa banyak kasus bunuh diri daripada lagu lain dalam sejarah.

Baca Juga: 9 Bagian Jiwa Manusia dari Keyakinan Mesir Kuno, Dari Bentuk Burung Berkepala Manusia Hingga Roh Pendendam

Dalam lirik asli Gloomy Sunday,sebenarnyaditulis oleh Laszlo Javor, penyanyi yang sudah meminta kekasihnya untuk bergabung dengannya di pemakaman yang direncanakan.

Lagu itu membawa pesan untuk melakukan bunuh diri karena cintanya di akhirat, dan tampaknya membawa masalah ke sana-sini.

Lagu ini juga ditulis dalam bahasa Inggris pada tahun 1936 dengan lirik yang direvisi oleh Ray M.Lewis versi yang jelas mengacu pada ajakan bunuh diri.

"Suram adalah hari Minggu, dengan bayang-bayang menghabiskan semuanya Hatiku dan aku telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya."

Baca Juga: Pulau Jawa 'Mati Lampu' Serentak, PLN Sebut Gangguan Inilah yang Jadi Penyebabnya

"Segera akan ada lilin dan doa sedih aku tahu. Biarkan mereka tida menangis biarkan mereka tahu bahwa aku senang untuk pegi," begitulah penggalan lirik Gloomy Sunday.

Kisah tentang lagu ini acab kali menjadi legenda, dihiasi kisah mengerikan, disertai banyak detail namun tidak bisa diverifikasi.

Meksi demikian, lagu dan cerita tentang Gloomy Sunday telah dipublikasi secara luas di surat kabar dan majalah populer karena hubungannya dengan kasus bunuh diri.

Setidaknya, 18 kematian akibat bunuh diri di Hongaria dilaporkan memiliki koneksi dengan lagu ini.

Baca Juga: Sakit Kepala? Sembuhkan dengan Tertawa Saja ... Ha... Ha ...

Menurut majalah Time, "Musik: Lagu Bunuh Diri," yang diterbitkan 30 Maret 1936, penulis tanpa nama menggambarkan sejumlah kasus bunuh diri.

Seorang pembuat sepatu di Hongaria bernama Joseph Keller meninggalkan pesan di tempat bunuh diri dan mengutip beberapa lirik lagu Gloomy Sunday.

Beberapa mayat di Danube mati dengan mayat mencengkeram lembaran musik lagu itu. Dua orang menembak diri mereka ketika mendengarkan band memainkan lagu itu.

Sedangkan yang lain ditemukan telah mengakhiri hidup mereka sendiri setelah mendengarkan lagu yang dilarang di Hongaria itu.

Baca Juga: PPI Tangsel Sebut Tak Ada Kontak Fisik Selama Latihan dan Beri Alasan Mengenai Perusakan Buku Harian Merah Putih Aurel

Namun laporan tersebut tidak diisola ke Hongaria, "Pada 1930-an Time dan New York Times melaporkan bunuh diri dan percobaan bunuh diri lain di AS yang terhubung dengan Gloomy Sunday."

Sedangkan menurut BBC, lagu itu telah dilaran hingga tahun 2002 dan menurut beberapa laporan, outlet-outlet tertetu di AS menolak memainkan lagu itu, karena khawatir hal yang tidak diinginkan terjadi.

Menurut legenda, lebih dari seratus orang melakukan bunuh diri, dan semuanya dinyatakan memiliki koneksei dengan lagu Gloomy Sunday.

Depresi hebat dimulai, angka bunuh diri meroket di AS dan Hongaria, selain itu anti semitisme mulai berlaku di seluruh Eropa.

Baca Juga: Penuturan Sang Ibunda Terkait Meninggalnya Calon Pembawa Baki Bendera Merah Putih Upacara 17 Agustus 2019 Mendatang, Diduga Karena 'Gemblengan' Terlalu Keras

Pada saat Rezso Seres mengubah lagu Gloomy Sunday dia diinternir di kamp kerja Nazi di Ukraina, Seress kehilangan karisinya, dan dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Hal itu mengatur nada suram yang sempurna untuk Seres dalam maneyusun Gloomy Sunday, dan menempatkan hati dan jiwanya dalam kesedihan dan kekecewaan.

Seress membuat komposisi lagu sedih C minor dan musiknya cukup untuk membuat orang sangat tertekan untuk melakukan bunuh diri atas nama musik itu.

Seperti cerita Laszlo Javor yang putus dari tunangannya, dan kesedihannya menjadi inspirasi bagi lirik Gloomy Sunday.

Baca Juga: Penuturan Sang Ibunda Terkait Meninggalnya Calon Pembawa Baki Bendera Merah Putih Upacara 17 Agustus 2019 Mendatang, Diduga Karena 'Gemblengan' Terlalu Keras

Seress akhirnya menyerah pada depresinya dan melompat dari gedung apartemennya di Budhapest. Dia bunuh diri setelah ualng tahunnya yang ke-69.

Di dunia ini banyak lagu sedih ditulis, namun tidak sesedih Gloomy Sunday dengan latar belakang yang cukup dramatis dan mengerikan.

Kebanyakan mereka yang bunuh diri karena terisolasi, dan membuatnya memicu bunuh diri setelah mendengarkan Gloomy Sunday.

Artikel Terkait