Advertorial
Intisari-Online.Com -Sebuah rekaman memperlihatakan momen menakjubkan sekaligus menegangkan saat hiu raksasa tiba-tiba muncul dari pasir dan berhadapan dengan penyelam.
Peneliti laut dari OceanX menyelam lebih dari 800 meter ke dalam air untukmenemukan makhluk itu tak jauh dari Cape Eleuthera di Bahama.
Melansir Mirror, Sabtu 93/8/2019), rekaman itu yang diambil oleh awak kapal selam Nadir, menunjukkan hiu sixgill bluntnose dengan panjang 20 kaki.
Terlihat pada awalnya makhluk itu meronta-ronta di pasir sebelum mendekatkan tubuhnya yang berukuran dua kali lebih besar dari kapal selam yang digunakan peneliti.
Hiu raksasa itu menyembul keluar dari dalam butiran pasir dan menyebabkan suasana keruh.
Seseorang dapat terdengar berteriak 'lihat lebar benda itu' ketika binatang besar itu berputar lebih dekat.
Tim dari OceanXberharap untuk bisa menandai (tag) salah satu ikan raksasa, untuk mempelajari lebih lanjut tentang spesies luar biasa itu dan kelesarian lingkungan.
Dan sementara mereka tidak berhasil menandai binatang itu, kerja keras mereka terbayar karena mereka dapat menandai seekor hiu jantan beberapa hari kemudian.
Sedikit yang diketahui mengenai hiu bluntnose sixgill secara populer, tetapi ahli biologi kelautan yang mempelajarinya percaya bahwa mereka dapat tumbuh hingga panjang 20 kaki.
OceanX mengatakan, "Tim kembali untuk menyambut pahlawan dan menonton pesta rekaman dalam kendali misi.
"Ini bersejarah karena berbagai alasan.
"Sekarang kita telah membuktikan metode ini dapat bekerja untuk sixgill, kita dapat membuka dunia leviathan penghuni laut dalam dan mendapatkan wawasan penting tentang pergerakan dan perilaku mereka."
Kapal selam mereka "Nadir" adalah Triton 3300/3 yang mampu menyelam 1.000 meter dengan pilot dan dua penumpang.
Situs web OceanX menyatakan misi organisasi sebagai "untuk menjelajahi lautan dan membawa mereka kembali ke dunia".
Misi untuk menandai hiu dimungkinkan oleh OceanX, Cape Eleuthera Institute, Florida State University, Bloomberg Philanthropies Vibrant Oceans Initiative dan Moore Bahamas Foundation.