Setelah darah terlihat memancar keluar dari tubuh, banteng tersebut di bawa ke gereja.
Sementara hewan itu terlihat kesakitan dan belum meninggal, orang-orang mengumpulkan darah yang mengalir dari tubuh banteng tersebut.
Kemudian, para penduduk mulai anak-anak, wanita, hingga dewasa mereka mendapatkan gelas-gelas yang sudah terisi darah banteng tersebut. Setelah itu mereka menegak darah itu.
Perayaan ini berlangsung pada rabu (24/7) dilakukan untuk menghormati santo pelindung setempat, Santo Ana, ibu dari Perawan Maria.
Seorang penduduk bernama Eduardo Reyes, salah satu peserta mengatakan, "mereka meminum darah itu seperti meminum air suci."
"Ketika kamu minum darah banteng, yang mereka berikan, seolah-olah itu diberkati, karena banteng ini dengan jelas diserahkan ke gereja, kepada nenek Santo Ana," katanya.
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR