Intisari-Online.com – Baru-baru ini ada sebuah unggahan yang ramai dibicarakan.
Unggahan ini pertama kali diunggah oleh @willykurniawanid di akun Instagramnya pada Rabu (17/7/2019) lalu.
Willy mengunggah sebuah screen shot yang menceritakan tentang perempuan pendaki di Gunung Rinjani yang terkena hipotermia.
Untuk menyelamatkan nyawanya, diceritakan bahwa perempuan pendaki itu disetubuhi agar suhu tubuhnya tetap hangat.
Sebenarnya benarkah cara tersebut?
Menanggapi cerita tersebut, Kompas.com pada Selasa (23/7/2019) mengonfirmasi Sudiyono, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Ia mengatakan bahwa cerita tentang perempuan pendaki hipotermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.
"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," kata Sudiyono.
Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani itu.
Padahal, jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan lalu.
Dia juga mengatakan bahwa di jalur Sembalun ada perempuan guide sehingga perempuan pendaki bisa lebih nyaman saat mendaki.
Terkait hipotermia, Sudiyono mengatakan saat berada di ketinggian, suhu tubuh seseorang bisa saja turun dan mengalami hipotermia.
Namun, hal tersebut tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing pendaki.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR