Advertorial
Intisari-Online.com – Jika Anda menonton film ‘Dear Nathan’, pasti Anda mengenal sosok Jefri Nichol.
Namun kali ini bukan berita baik, namun berita buruk menghampirinya.
Dilansir dari kompas.com, Jefri Nichol ditangkap padaSenin (22/7/2019) pukul 23.30 dengan barang bukti ganja.
"Sementara yang sudah kita timbang itu 6.01 gram," ucap Indra di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Selasa (23/7/2019).
Baca Juga: Jefri Nichol Ditangkap Karena Gunakan Ganja: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Ganja
Jefri Nichol ditangkap dikediamanya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Efek baik dan buruk dari ganja
Sebelumnya, banyak penelitian yang membuktikan bahwa ganja memiliki kegunaan medis yang menguntungkan.
Namun di sisi lain, ganja bisa menjadi sangat adiktif dan mempengaruhi otak.
Ganja disebut bisa mengubah otak sedemikian rupa, sehingga perilaku penggunanya pun berubah.
Ganja atau cannabis sativa adalah tumbuhan penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika, karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC).
THC dapat membuat pemakainya mengalami euforia berupa rasa senang yang berkepanjangan, tanpa sebab.
Adakah manfaat ganja? Seberapa jauh penggunaan ganja akan memengaruhi kondisi kesehatan?
Simak dan ikutilah fakta-fakta tentang ganja yang dikutip Kompas.com dari laman 360nobs.com.
1. Bantu penyembuhan tulang patah
Para periset di Universitas Tel Aviv menemukan fakta bahwa ganja ternyata bisa membantu penyembuhan tulang yang patah, dan membuatnya lebih kuat dan lebih cepat pulih.
Dalam riset itu didapati, cannabinoid cannabidiol -bahan kimia yang ditemukan pada daun dan batang ganja, membantu tikus pulih dari tulang yang patah, secara lebih efektif.
Hal ini membuat para periset percaya bahwa marijuana dapat mendorong mineral dan unsur tertentu lain masuk ke jaringan tulang sehingga menjadi lebih kuat.
2. Rusak pembuluh darah
American Heart Association, menyebut asap bekas ganja ternyata berpengaruh besar terhadap pembuluh darah.
Studi yang dilakukan pada tikus di laboratorium mengungkap, arteri tikus yang menghirup asap ganja bekas selama satu menit, mengakibatkan menyusutan kemampuan serapan darah setidaknya selama 90 menit.
Pembuluh darah tikus yang terpapar asap bekas baru pulih setelah 30 menit.
Meskipun efek dari ganja bersifat sementara, namun dampak itu bisa menjadi masalah jangka panjang jika paparan tidak terkendali.
Dampak terparah yang diprediksi adalah penyumbatan dan pengerasan arteri.
3. Pengaruhi memori jangka pendek
Penghisap ganja memiliki reputasi buruk karena pelupa.
Para ilmuwan dari Northwestern University juga mendapatkan temuan, para mantan penikmat ganja mengalami kelainan otak terkait dengan memori jangka pendek.
Selain itu, para mantan penikmat ganja yang berpartisipasi dalam penelitian ini juga memiliki kinerja di bawah rata-rata, terkait tugas yang berhubungan dengan memori.
Mungkin, penemuan yang paling meresahkan dari penelitian ini adalah bahwa otak pemakai ganja menjadi tidak normal dan tampak mirip dengan otak penderita skizofrenia.
Meski demikian, tidak ada bukti bahwa ganja menyebabkan skizofrenia.
4. Pengaruhi kreativitas Hal ini terdengar aneh.
Sebab, banyak orang yang berkecimpung dalam industri kreatif termasuk seniman dan pemusik, menganggap ganja sebagai sumber inspirasi.
Namun, sebuah studi yang dilakukan di Belanda membantah keyakinan ini. Penelitian ini dilakukan kepada relawan, untuk memakai ganja.
Ternyata mereka tidak dapat menemukan solusi untuk masalah yang diajukan kepada mereka.
5. Risiko tinggi kanker testis
Menurut peneliti di University of Southern California, merokok ganja dapat meningkatkan risiko terkena kanker testis.
Meski penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, temuan ini tergolong menarik dan membuktikan fakta bahwa ada potensi hubungan kausal antara kanker dan penggunaan ganja.
6. Bikin miskin
Mengonsumsi ganja tidak murah, juga mendatangan dampak sosial yang buruk. Jadi, memang lebih baik menghindari ganja jika Kamu ingin sukses dalam hidup.
Para ilmuwan diUC Davis and Duke mengungkap, orang-orang yang mengisap ganja empat kali atau lebih dalam seminggu, mengakhiri hidup mereka di kelas sosial yang rendah.
Setidaknya lebih rendah dari level sosial orangtua mereka.
Penelitian tersebut juga mengungkap, para penikmat ganja memiliki pekerjaan dengan gaji rendah dan kurang bergengsi karena hanya membutuhkan keterampilan rendah.
Selain itu, pengguna ganja juga ditemukan memiliki perilaku antisosial di tempat kerja.
Mereka pun mengalami lebih banyak masalah dalam hubungan pribadi serta keuangan.
7. Hancurkan sel-sel otak
Sebuah studi selama 20 tahun yang dilakukan terhadap orang-orang yang menghisap ganja menyebut marijuana bisa membunuh sel otak.
Studi tersebut menunjukkan bahwa menghisap ganja dapat meningkatkan risiko gejala dan gangguan psikotik, sekaligus menurunkan fungsi kognitif.
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mari Mengenal Efek Baik dan Buruk Ganja”)