Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuah kartun yang diunggah di Facebook telah dibagikan ribuan kali.
Dilansir dari factcheck.afp.com, pada unggahan itu dikatakan bahwa kartun itu adalah gambaran tentangmeninggalnya 700petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) selama pemilihan umum tahun 2019 di Indonesia.
Namun, ternyata klaim itu salah. Itu adalah klaim hoax.
Gambar itu sebenarnya dibuat oleh kartunis Suriah dan telah muncul online setidaknya sejak 2012.
Gambar kartun itu memperlihatkan mayat-mayat yang dibuang ke dalam lubang hingga penuh, kemudian dijadikan jalan bagi seorang pria yang melewatinya untuk menuju sebuah kursi (bisa diartikan kekuasaan).
Baca Juga: Bayar Hotel Rp1,3 Juta Permalam, Wanita Ini Justru Memilih Tidur di Mobil Karena Hal Ini
Hoax mengenai kartun inikemudian diunggah pada 2 Juli 2019 di Facebook dan telah dibagikan lebih dari 1.800 kali.
Di bawah ini adalah tangkapan layar dari unggahan Facebook dengan deskripsi yang salah mengenai gambar tersebut:
Deskripsi dalam kartun tersebut berbunyi, 'Gambar karikatur di media Prancis, tentang pilpres Indonesia 2019 yang menalan korban jiwa KPPS 700 orang...'
Baca Juga: Bermobil Ferrari dan Aset Miliaran Rupiah, Ini Fakta Agus Sulo, Bandar Narkoba Kelas Kakap
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri menyebut jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia mencapai angka 486 orang.
AFP Fact Check menegaskan bahwa klaimyang beredar di Facebook tersebut benar-benar salah.
Faktanya, gambar itu dibuat oleh kartunis Suriah Ali Ferzat, juga dikenal sebagai Ali Farzat, yang kritis terhadap rezim Suriah dan kediktatoran Arab lainnya.
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan gambar yang dipublikasikan di situs resminya di sini , diindeks di bawah “ rezim Arab ”.
Kartun itu jugadipublikasikan dalam profil Ferzat yang ditulis oleh outlet berita Denmark Informationpada tanggal 10 Desember 2012.
Judulberita tersebut berjudul: "Jika ada hal yang ditakutkan diktator, itu akan ditertawakan."
Gambar itu juga dipublikasikan dalambagiangaleri foto karya Ferzat oleh Sky News Arabia pada 11 April 2012.