Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang wanita membagikan pengalamannya saat dia menginap di sebuah hotel mewah.
Wanita bernama Kate dan suaminya John Demsey, mengaku kapok setelah menyewa mahal hotel tersebut dan memilih untuk tidur di mobil karena sebuah alasan.
Melansir Daily Metro pada Kamis (18/9/2019), keduanya awalnya memiliki hajatan di Warrington untuk memamerkan karya mereka di pameran bunga RHS Tatton.
Kemudian, mereka memutuskan untuk menyewa hotel, dengan harga yang cukup mahal yaitu 75 pounsterling per malam atau Rp1,3 juta.
Baca Juga: Seperti Ini Cara Kate dan Meghan Menghormati Putri Diana Saat Pembaptisan Bayi Archie
Namun saat mereka tinggal di hotel tersebut justru mengalami pengalaman tidak mengenakkan.
Mereka mengatakan tidak ada AC di hotel, dan mereka juga tidak bisa membuka jendela kamar mereka.
Bahkan mereka menggambarkan kamar tersebut terasa seperti sauna karena hawa panas di dalamnya.
Jadi mereka memutuskan untuk tidak lagi tinggal di dalam kamar tersebut dan memilih untuk tinggal di dalam mobilnya sampai pertunjukkan selesai.
Kate mengatakan, "Ruangan itu seperti sauna, Anda berjalan dan itu memukul Anda, saya membayar 75 pound per malam, hanya untuk tidur di dalam mobil."
"Tidak ada di antara kita yang tidur sama sekali, kita hanya bolak-balik sedangkan kami sangat lelah, dan sengsara hingga mengakibatkan kekacauan," jelasnya.
Staf hotel sebenarnya telah menawarkan kipas angin, sprei dingin dan menginap di Premier Inn terdekat dengan AC namun mereka menolak.
Mereka terlanjur kecewa dengan pelayanan dari pihak hotel.
Baca Juga: Viral Tabungan Nasabah Mandiri Ludes, Beginilah Reaksi Bank BI kepada Bank Mandiri
Namun, tak semua orang bersimpati dengan kasus tersebut, seorang netizen mengatakan,"Semua orang bisa menjadi ratu drama, tinggal colokan kipas, siapkan air, dan beberapa solusi teratasi daripada tinggal di bagasi mobil."
Pihak hotel juga membuka suara terkait dengan kasus tersebut, dia mengatakan "Sementara kami menghargai itu tidak akan semudah ini, kami menyesal para tamu awalnya memilih tidak pindah ke hotel lain.
"Kami senang jika mereka melakukan pembatalan, karena memungkinkan kamar yang dipakai akan tersedia untuk tamu lainnya," katanya.
"Jika saja mereka mendiskusikan masalah ini lebih lanjut, dengan menghubungi tim hubungan tamu kami," sambungnya.