Advertorial

Sisi Lain si Genit Nunung, Pernah Naik Sepeda dari Rumah ke Rumah untuk Jualan Batik, Namun Malah Bangkrut

K. Tatik Wardayati
,
Ade S

Tim Redaksi

Sosok genit Nunung sudah akrab di benak pemirsa. Mengawali karier sebagai penyanyi Srimulat, kini ia lebih kondang sebagai pelawak.
Sosok genit Nunung sudah akrab di benak pemirsa. Mengawali karier sebagai penyanyi Srimulat, kini ia lebih kondang sebagai pelawak.

Intisari-Online.com – Komedian serta anggota dari Srimulat, Nunung bersama suaminya Juli Jan Sambiran ditangkap kepolisian terkait kepemilikan narkobat jenis sabu-sabu.

Wanita dengan nama asli Tri Retno Prayudati dan suaminya mengaku memakai sabu-sabu sejak lima bulan yang lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan penangkapan berawal dari informasi masyarakat bahwa di rumah Nunung sering terjadi transaksi narkoba.

Dilansir dari Tribunnews.com, Nunung dan suami ditangkap di kediaman mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019) siang.

Baca Juga: Serupa Nunung, Tessy Pun Pernah Pernah Terjerat Kasus Narkoba, Coba Bunuh Diri saat Ditangkap dengan Menenggak Cairan Ini

Seperti apa sosok Nunung sebenarnya? Diambil dari Tabloid NOVA edisi No. 595/XII 25 Juli 1999, dengan judul asli Sisi Lain si Genit Nunung Pernah Naik Sepeda Jualan Batik, berikut ini kisah Nunung yang pernah jadi anggota lawak Srimulat.

Sosok genit Nunung sudah akrab di benak pemirsa. Mengawali karier sebagai penyanyi Srimulat, kini ia lebih kondang sebagai pelawak serta bintang sinetron dan iklan.

Namun rumah tangganya tak semulus kariernya. Kini ia tengah mengurus perceraian.

Gayanya yang kemayu sudah menjadi ciri khas pelawak Nunung (36) alias Tri Retno Prayudati.

Baca Juga: Nunung Terjerat Narkoba, Polo Srimulat Ceritakan Sulitnya Lepas dari Jeratan Narkoba: Tiap Jam Saya Ditawari

Lihat saja kegenitannya bersama Srimulat yang kerap memancing tawa penonton. Belakangan ini, tetap dengan gaya genitnya, ia kerap muncul di layar kaca untuk iklan Pemilu.

"Sejak kecil saya sudah kenes dan senang tampil di depan umum," ujar Nunung yang sudah berpentas sejak kelas 3 SD. Waktu itu ia diajak kakeknya ke Surabaya untuk menyanyi di sebuah acara.

Sekian tahun kemudian ketika remaja, Nunung mulai bergabung dengan Srimulat Surabaya. Ia memang tak kesulitan bergabung dengan kelompok kesenian pabrik tawa ini.

"Awalnya saya cuma nyanyi. Tapi lama kelamaan almarhum Pak Teguh minta saya melawak."

Tawaran ini semula ditolak Nunung. Tapi Teguh tidak putus asa. la terus "memaksa" Nunung. Akhirnya wanita asal Solo ini menyerah.

Baca Juga: Nunung dan Narkoba: Ada Rasa Sakit dan Terasing di Balik Lucunya para Pelawak, Wujud Jalinan 'Mesra' Antara Komedi dan Tragedi

"Tahun 82 merupakan saat bersejarah. Saat itulah pertama kali saya ikut ngelawak. Saya jadi WTS. Untungnya peran saya tidak banyak dialognya. Saya hanya mengangguk-angguk sambil bilang emoh-emoh," kenang Nunung.

Tidur di bawah panggung

Aksi Nunung terus berlanjut. Ia pun mengasah kemampuannya dari panggung ke panggung. Sering pula ia menghayati perannya secara tak sengaja.

Suatu saat dalam sebuah kisah horor, ada adegan Nunung bertemu dengan drakula. "Saya benar-benar menjerit. Bukannya takut, lo. Tapi muka drakulanya sangat menjijikkan. Padahal waktu pemerannya di make up saya melihat," ungkapnya sembari tergelak.

Penonton yang mengira Nunung mampu menghayati perannya langsung bertepuk tangan.

Baca Juga: Nunung Benar, Sabu Memang Bisa Tingkatkan Stamina, Tapi Hanya Sesaat dan Dapat 'Hancurkan' Otak

Berbagai kota ditapaki Nunung bersama kelompoknya. Mulai pentas di Surabaya, Solo, sampai Taman Ria Senayan, Jakarta. Kendati begitu, ia tidak bisa menikmatinya.

"Awalnya saya sama sekali tidak suka. Semua ini saya jalani karena keadaan ekonomi keluarga. Setelah sekian lama, saya malah keasyikan main di Srimulat."

Bukan hanya honor yang didapat Nunung dari Srimulat. Yang lebih penting, ia dapat mengasah kemampuannya.

"Banyak ilmu peran dan pengalaman saya dapatkan. Kalau bicara honor memang tak seberapa. Waktu itu sehari cuma dapat Rp 600. Sedangkan kalau main di luar kota Rp 7.500. Lumayan, bisa membantu keluarga," papar Nunung.

Baca Juga: Nunung Pakai Narkoba untuk Tingkatkan Stamina: Bukan dengan Narkoba, Ini 5 Cara Efektif Tingkatkan Stamina

Selama bergabung dengan Srimulat, Nunung memang dapat banyak pengalaman menyenangkan. Apalagi saat manggung ke berbagai kota. Sering ia harus tidur di lokasi panggung.

"Bayangkan kalau ke luar kota, kami harus tidur di bawah panggung. Kamarnya kecil dan gelap. Memang enggak seenak di rumah, tapi suasananya kompak dan seru."

Kesempatan ini dimanfaatkan Nunung untuk belajar pada rekan-rekannya yang lebih senior. Seperti Tarsan, Asmuni, dan almarhum Sophia.

"Mereka itu bintang panggung yang kenyang pengalaman. Tak ada salahnya saya bertanya pada mereka. Apalagi mereka tak sungkan mengarahkan saya," kata Nunung.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Penangkapan Nunung Terkait Kepemilikan Sabu, Melibatkan Sebuah Transaksi Unik

Naik sepeda jualan batik

Melawak tidak selamanya membuat Nunung senang. Dunia yang membesarkan namanya ini pernah ditinggalkan.

Tahun 85, Nunung merasa jenuh. Ia pulang ke Solo dan banting setir menjadi pedagang batik. Tabungan hasil melawak ia gunakan untuk modal.

"Awalnya, sih, lumayan. Lama-lama malah saya yang susah. Saya, kan, harus naik sepeda ke tempat yang jaraknya lumayan jauh. Sudah begitu pembelinya kebanyakan teman. Banyak yang belum bayar, lo. Saya enggak tega nagih. Bangkrutlah saya," ucap Nunung yang menjual dagangannya dari rumah ke rumah.

Setelah tidak ada kegiatan, Nunung kangen pada Srimulat. Kebetulan tahun 88 Srimulat manggung di Semarang. Nunung pun segera bergabung. Setahun kemudian ia kembali mengundurkan diri. Pamor Srimulat pun semakin meredup.

Baca Juga: Nunung Diciduk karena Kepemilikan Sabu: Ini Daftar Panjang Anggota Srimulat yang Terjerat Kasus Narkoba, Sabu Jadi 'Favorit'

Karena berbagai persoalan, akhirnya Srimulat bubar. "Sehari-harinya kegiatan saya hanya di rumah," tutur Nunung.

Tak lama Nunung berdiam diri di rumah. Ia dipanggil Tarzan untuk meramaikan acara lawak di TPI pada tahun 90.

"Saya bukan pemain yang tetap. Makanya saya terpaksa bolak-balik Solo-Jakarta. Memang melelahkan, ya. Tapi lumayanlah untuk tambah-tambah pemasukan."

Karier Nunung kembali terang saat digaet Rano Karno untuk meramaikan sinetron Sarana Angkutan Rakyat (SAR). Di sini ia berperan jadi istri Basuki, dan sempat main dalam 13 episode. Honor yang diterima pun cukup lumayan.

"Menurut ukuran standar memang tidak besar. Tapi bagi saya jumlahnya cukup bikin kaget."

Baca Juga: Diduga Gunakan Nakoba Jenis Sabu, Nunung Srimulat dan Suaminya Diciduk Polisi

Bangga jadi pembantu

Kelompok Srimulat ternyata masih dirindukan penggemarnya. Buktinya ketika diadakan pentas reuni Srimulat di Taman Ria Senayan, Jakarta, penonton kembali luber. Nunung kembali diajak bergabung.

Setelah sekian lama, "Saya kembali melawak bersama teman-teman. Rasanya seperti bertemu keluarga yang sempat terpisah-pisah. Makanya saya sangat menikmatinya," jelas Nunung.

Dalam reuni Srimulat, peran Nunung kebanyakan jadi pembantu. Namun ia justru bangga karena, "Sosok pembantu di pergelaran Srimulat justru berperan penting. Merekalah yang banyak tampil dan melontarkan lawakan segar," ujar wanita yang mengidolakan Dwi Yan dan Rano Karno ini.

Baca Juga: Pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso, Meninggal Dunia

Sukses pentas reuni ini, Srimulat dikontrak Indosiar sampai sekarang. Otomatis Nunung secara rutin menghibur pemirsa dengan banyolan khasnya.

Walau sudah sekian tahun tampil bersama Srimulat, Nunung masih kerap tak bisa menahan tawa saat tampil.

"Awalnya saya, kan, bukan pelawak. Makanya kalau ada teman sedang ngelawak saya masih ketawa. Padahal saya sudah berusaha menahan, lo. Tapi teman-teman malah sengaja mancing saya biar geli."

Setelah sering tampil di Indosiar, Nunung sempat digaet Rano Karno kembali untuk Si Doel Anak Sekolahan (SDAS). Lagi-lagi pengalaman Nunung bertambah.

Baca Juga: Kisah Seorang Bocah Tergeletak di Samping Jasad Ayahnya dengan Leher Sobek Setelah Kartel Narkoba Secara Keji Lakukan Ini

"Semua pemain Si Doel sudah saya anggap keluarga besar," tandas Nunung yang sempat menunaikan umroh bersama para awak SDAS.

SeJain tawaran main sinetron, Nunung juga laris jadi bintang iklan. Mulai dari produk jamu dan obatobatan, sabun cuci, hingga elektronik.

Termasuk iklan Pemilu yang mengundang perhatian banyak orang. Saat syuting iklan ini, sebenamya Nunung salah mengucapkan dialog. Pasalnya ia terbiasa membawakan peran tanpa teks.

"Saya keterusan improvisasi," tuturnya. Dalam akhir adegan bersama lawan mainnya, Timbul, mestinya ia mengucapkan kata "gandeng" bukan "gendong".

Baca Juga: Selain Diduga Bantu Kabur Gembong Narkoba, Polwan Tuti Juga Kerap 'Minta Uang' dengan Jual Beli Fasilitas Sel Ke Narapidana

"Sutradaranya enggak protes, kok," lanjutnya.

Nunung pun sudah menjajal kemampuannya dalam olah suara. Belakangan ini, ia sedang merampungkan dua album barunya berjudul Matil Urip Karo Kowe serta Wos-Owos.

"Sekarang masih dalam proses penyelesaian," ungkap Nunung yang menikah tahun 93.

Sejak kecil hobi masak

Sayangnya perkawinan Nunung tak sesukses kariernya. Perkawinannya dengan Daniel Setiadi atau Didi harus kandas di tengah jalan.

Baca Juga: Si Doel Beraksi Lagi! Kisah Anak Betawi yang Dijadikan Obyek Skripsi

Siapa sangka wanita yang selalu tampak ceria ini kini menanggung kesedihan. Sekarang ia tengah mengurus perceraiannya di Solo.

"Saya cuma mau bilang, rumah tangga kami sudah tak sehat lagi. Tampaknya keputusan ini justru membuat hidup kami lebih baik nantinya," ujarnya getir.

Nunung sudah mengenal Didi sejak kecil. "Dia bukan orang lain. Kami tetangga dekat. Hubungan kami memang sudah akrab sejak masih anak-anak. Makanya ketika diajak menikah saya langsung mengiyakan," kenang Nunung.

Hubungan Nunung dan Didi saat ini masih terbilang baik. Demikian juga dengan tiga anaknya, Hema Wanodya Hayuningtyas (17), Bagus Permadi (10), dan Ratih Sari (6), yang kini tinggal bersama Didi.

Baca Juga: Pelawak Qomar Ditahan atas Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Begini Membedakan Ijazah Asli dan Palsu!

"Setiap kali pulang ke Solo, saya sempatkan bersama anak-anak. Sayangnya, mereka suka kesal jika sedang jalan-jalan di pusat keramaian. Soalnya banyak yang ngerubungi saya. Niat mau belanja terpaksa gagal karena harus meladeni penggemar."

Kini Nunung memilih menetap sementara di Jakarta. Ia mengontrak rumah di kawasan Jakarta Timur bersama seorang adik perempuannya.

Jadwal show Nunung memang padat. Itu sebabnya jika tak ada kegiatan ia memilih istirahat di rumah. Apa yang dilakukannya?

"Yang pasti saya masak. Sejak kecil saya memang suka masak."

Baca Juga: Seorang 'Pelawak' Menangi Pilpres Ukraina Berdasarkan Hasil Quick Count, Petahana Langsung Akui Kekalahan

Wanita yang suka bercelana sedengkul ini juga gemar belanja. Kalau sudah tawar menawar, bisa dipastikan suasananya jadi seru.

"Wah, tukang sayur gerobak langganan sampai heran. Katanya saya artis terkenal tapi kalau nawar sayuran suka ngotot. Padahal bedanya enggak seberapa. Tapi begitulah. Sebagai wanita biasa, rasanya lebih senang kalau bisa 'cerewet' saat membeli sesuatu," papar Nunung sembari tertawa lebar.

Karier dan nama besar sudah diraih Nunung. Keinginannya kini hanya satu. Ia bisa menjalani segala sesuatu dengan tenang, tanpa masalah. Terutama bagi dirinya, keluarga, dan kariernya.

"Mudah-mudahan keinginan saya tercapai," harap wanita yang meraih penghargaan Bintang Komedi Terfavorit versi Panasonic Awards 1998 ini. (Syahrindra Sofyan)

Baca Juga: Ratmi B-29, Pelawak Kok Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata?

Artikel Terkait