Advertorial
Intisari-Online.com -Komedian serta anggota dari Srimulat, Nunung bersama suaminya Juli Jan Sambiran ditangkap kepolisian terkait kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu.
Wanita dengan nama asli Tri Retno Prayudati dan suaminya mengaku memakai sabu-sabu sejak lima bulan yang lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan penangkapan berawal dari informasi masyarakat bahwa di rumah Nunung sering terjadi transaksi narkoba.
Dilansir dari Tribunnews.com, Nunung dan suami ditangkap di kediaman mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019) siang.
Baca Juga: Rekam dan Edarkan Adegan Pemenggalan 2 Turis Wanita, 3 Militan ISIS Akhirnya Dihukum Mati
Banyak pihak yang menyayangkan perbuatan Nunung, namun banyak juga yang memberi support karena kita tidak pernah tahu beban seseorang dalam dirinya.
Terlepas bagaimana dirinya mencari solusi untuk tetap stabil.
Nunung sendiri diketahui mengaku bahwa mengonsumsi sabu untuk menjaga stamina.Namun tahukah Anda mengapa banyak pelawak atau komedian yang terlibat sejumlah masalah?
Ternyata humor memiliki hubungan erat dengan tragedi.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Penangkapan Nunung Terkait Kepemilikan Sabu, Melibatkan Sebuah Transaksi Unik
Apa hubungan antara komedi dan tragedi? Apakah jawabannya tersembunyi dalam penjajaran emosi manusia.
Dalam hal itu, untuk mengetahui kebahagiaan, haruskah Anda tahu kesedihan, dan sebaliknya?
Sering dikatakan bahwa pengalaman buruk dapat membuat kita lebih tangguh.
Mungkinkah humor berperan dalam memperkuat kemampuan kita untuk mengatasi perjuangan?
Baca Juga: Nunung Benar, Sabu Memang Bisa Tingkatkan Stamina, Tapi Hanya Sesaat dan Dapat 'Hancurkan' Otak
Mengapa beberapa komedian terlucu di dunia, yang hidupnya didedikasikan untuk membuat kita tersenyum, tertawa, dan bahkan mempertanyakan integritas moral kita sendiri, kadang-kadang meninggalkan kita dalam cara yang paling tragis?
Dilansir dari Response Crisis Center diungkap bahwa komedi dan tragedi saling terhubung.
Hubungan yang kompleks antara komedi dan tragedi kadang-kadang dialami ketika ada ketidaksesuaian atau kontradiksi antara kenyataan dan harapan.
Menggabungkan unsur drama dan komedi, dapat mengirim penontonkan penonton pada perjalanan emosional yang tinggi dan rendah.
Karena kaitannya dengan skenario kehidupan nyata dan keaslian emosional, pertunjukan ini bebas untuk mengeksplorasi bagian kehidupan yang tidak sempurna, dan menghargai bahwa sakit hati dan kemenangan yang dialami setiap hari adalah aspek penting dari humor.
Komedian terkenal berjalan di garis komedi dan drama.
Persona seorang pelawak adalah seseorang yang menertawakan diri sendiri.
Namun di balik kepribadian ini seringkali ada rasa sakit dan sakit hati.
Komedian memiliki kemampuan untuk merefleksikan kondisi manusia dengan cara yang memungkinkan kita untuk melihat absurditas dalam pengalaman hidup.
Seringkali, komedian berbagi aspek pribadi yang mendalam dari diri mereka.
Sementara itu dapat membuat penonton tertawa, itu membuat komedian merasa terasing, sendirian, dan rentan.
Dalam upaya memberikan tawa dan hiburan kepada orang lain, beberapa mengorbankan diri mereka.
Ironi ini adalah sesuatu yang telah disaksikan publik sepanjang sejarah di dunia hiburan.
Kita sering menganggap pelawak sebagai manusia paling bahagia, namun kebenaran jauh lebih kompleks.
Seringkali, komedian dapat menggunakan komedi sebagai jalan keluar untuk mengurangi beban mereka.
Baca Juga: Setelah 200 Tahun, Tulang Komandan Militer Favorit Napoleon Bonaparte Ini Ditemukan
Yakni dengan menertawakan apa yang benar-benar menyakiti mereka.
Ini menjadi semacam mekanisme pertahanan seorang komedian untuk mengatasi kesedihan.
Tentu kita semua telah mendengar tentang manfaatd ari tertawa yang merupakan penangkal kuat stres, rasa sakit, dan konflik.
Tidak ada yang bekerja lebih konsisten untuk mengembalikan pikiran dan tubuh sehat daripada tertawa.
Humor dapat meringankan beban Anda, menginspirasi, memberi harapan, dan membuat Anda fokus dan waspada.
Oleh karena itu komedi sebenarnya ialah tragedi yang sudah dijinakkan dan menjadi cara bertahan manusia dari tragedi.