Advertorial
Intisari-Online.com -Ditangkapnya komedian Nunung terkait kasus penggunaan dan kepemilikan narkoba jenis sabu ternyata seolah hanya 'bom waktu' yang menunggunya sejak Polo, rekannya di Srimulat, tertangkap pada 2004.
Sejak awal Polo ditangkap, santer terdengar, Nunung terlibat dalam kasus tersebut. Maka sibuklah Nunung bicara ke sana-sini, membantah keterlibatannya.
Tulisan ini kami ambil dari Tabloid NOVA edisi no. 850/XVII 13 Juni 2004 dengan judul asli “Bom Waktu Menunggu Nunung”.
Keluarga Polo rupanya gusar dengan pernyataan Nunung di berbagai media massa. Selain dianggap menyudutkan, juru bicara keluarga yang tak mau disebutkan namanya ini mengatakan, Nunung banyak berkata bohong.
"Saya tahu persis siapa dia, luar-dalam." Termasuk, katanya, Nunung juga pemakai narkoba. Kini keluarga tengah menyusun strategi.
Klarifikasi. Itulah yang dituntut dan ditunggu keluarga besar Polo atas semua ucapan Nunung selama ini.
"Kami lagi menunggu reaksi dan klarifikasi Nunung sehubungan dengan pernyataannya. Bila jawaban dia tak memuaskan, akan ada 'bom waktu' yang meledak!" kata juru bicara keluarga ini dengan nada gusar.
Ia juga bilang, amat kecewa pada Nunung yang selama ini dikenalnya dengan baik.
"Dia pernah jadi teman bisnis jual-beli berlian." Pernyataan Nunung dianggapnya, "Ingin buang badan. Padahal, hubungan dia dengan keluarga besar kami sudah begitu dekat dan baik. Eh, kok, dia malah bicara miring tentang Polo."
Terus terang, lanjutnya, keluarga Polo amat kecewa. "Polo, kan, punya keluarga dan bukan orang sembarangan. Nah, bagaimana tanggapan orang kalau dengar pernyataan Nunung seperti itu? Kan, merendahkan keluarga kami."
Tahu Nunung luar – dalam
Masih dengan nada kesal, ia juga bercerita, sudah sejak dulu tahu Nunung secara persis.
"Kala dia bicara seperti itu, lha, apa kita enggak tak tahu dia juga seperti itu. Saya tahu semua 'belang'nya Nunung. Dari mulai soal hubungan Nunung yang tanpa ikatan dengan seorang sutradara hingga mengonsumsi narkoba. Dia itu pemakai. Saya tahu sejak tahun 1998," ungkapnya sengit.
Yang membuat telinga keluarga merah padam, kata sumber ini, "Nunung bilang, Polo mulai dijauhi teman-temannya. Jangan salah, Polo itu sebetulnya pada posisi untuk berubah dari peristiwa pertama.
Ia sedang mengurangi pengaruh besar yang datang dari lingkungan luar. Siapa lagi lingkungannya kalau bukan teman-temannya? Makanya, Polo sekarang aktif ke gereja dan bikin kesaksian ke mana-mana," paparnya.
Sayangnya, lanjutnya, "Nunung malah sempat menyindir aktivitas Polo dalam keagamaan itu tak mempan untuk mengubah dirinya karena, toh, Polo akhirnya terlibat narkoba lagi. Hubungannya apa dengan dia? Dia tak berhak menilai."
Kekecewaan keluarga makin bertambah saat Nunung berujar, kedatangan Polo hari itu ke rumah Nunung, membuat primadona Srimulat ini merasa tak nyaman.
"Kalau enggak ada hubungan dengan Nunung, ngapain Polo ke sana? Logikanya, kenapa waktu ditangkap, Polo pertama kali malah mengadu ke Nunung? Kenapa bukan ke keluarga atau istrinya? Jadi, enggak usah berkoar-koar," imbuhnya.
Ia juga menambahkan, bukannya tanpa sebab bila Polo datang ke rumah Nunung. "Polo ke situ bukannya tanpa tujuan. Dia datang untuk minta uang dari 'barang' yang dipesan Nunung."
Lapor polisi
Pendek kata, juru bicara keluarga ini keberatan jika Nunung memberi penilaian miring terhadap Polo.
"Dia enggak berhak. Apa maksudnya jelek-jelekin Polo? Itu mencemarkan nama baik. Apa Nunung 'bersih' dari narkoba? Kalau memang bersih, ayo, tes darah dan urine!"
Pihak keluarga, kata sumber ini ketika dihubungi lagi (Senin 7/6), menambahkan, kemungkinan besar akan mengadukan Nunung ke polisi.
"Sekaligus memberi bukti-bukti keterlibatan Nunung dalam kasus ini. Kami sudah sepakat, kalau Nunung tak minta maaf dan tak mau melakukan klarifikasi, akan kami laporkan ke polisi."
Kini, itukah 'bom waktu' yang dimaksud? (Ahmad Tarmizi)