Intisari-Online.com - Melalui Gubernur Wayan Koster, Pemerintah Provinsi Bali memutuskan akan segera menghentikan kampanye untuk program Keluarga Berencana (KB) khususnya program 2 anak cukup.
Secara khusus, kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 1545 Tahun 2019 tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Krama Bali.
Instruksi itu sendiri dibuat sebagai bentuk penghormatan terhadap hak reproduksi krama (warga) Bali yang didasarkan pada kearifan lokal yang telah berjalan turun-temurun.
Selain itu, istruksi tersebut juga diharapkan dapat mewujudkan krama Bali yang unggul dan keluarga yang berkualitas.
Baca Juga: Populasi 'Nyoman' dan 'Ketut' Makin Langka, Gubernur Bali Stop Kampanye Program KB
"Penghormatan hak reproduksi tersebut punya makna bahwa krama Bali berhak untuk memiliki keturunan lebih dari dua orang bahkan sampai empat orang, yang sebutannya terdiri atas Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut," ucap Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana, di Denpasar, Kamis (27/6/2019), seperti dilansir dari kompas.com.
Tentu saja instruksi ini mendapat berbagai tanggapan, baik dari warga Bali sendiri maupun dari masyarakat Indonesia pada umumnya.
Termasuk di antaranya yang menganggap memiliki banyak anak, dalam hal ini lebih dari dua, bisa memberikan efek buruk tak hanya secara ekonomi tapi juga psikologis.
Namun, sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa memiliki banyak anak bisa jadi rahasia mengapa mereka tetap terlihat cantik dan awet muda. Berikut ini uraiannya.
Source | : | Kompas.com,nakita.grid.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR