Advertorial

Wanita Ini Alami Stroke Setelah Gunakan Pil KB Selama 7 Tahun: Ini Alasan Pil KB Tak Boleh Digunakan Dalam Waktu yang Lama

Mentari DP

Editor

Bobbie Jarvis (24) sempat dilarikan ke rumah sakit pada bulan Februari 2019 lalu akibat sakit kepala dan dokter mendiagnosisnya alami stroke.
Bobbie Jarvis (24) sempat dilarikan ke rumah sakit pada bulan Februari 2019 lalu akibat sakit kepala dan dokter mendiagnosisnya alami stroke.

Intisari-Online.com – Kita semua tahu bahwa Pil KB atau pil kontrasepsi adalah pil yang dikonsumsi untuk mengubah cara kerja tubuh dan mencegah kehamilan.

Nah, seperti yang kita tahu, pil KB biasanya diminum oleh para wanita yang ingin menunda kehamilan.

Beberapa pil KB yang popular digunakan oleh wanita adalah spiral. Alasannya lebih tahan lama.

Namun ketika Anda memutuskan untuk menggunakan pil KB, apapun jenisnya, Anda wajib mengontrol bagaimana pil KB tersebut bekerja.

Baca Juga : Wanita Ini Punya 9 Kepribadian Ganda, Jadi Anak-anak Hingga Pria: Ini Penyebab Seseorang Alami Kepribadian Ganda

Jangan sampai Anda mengalami apa yang wanita ini alami.

Bobbie Jarvis (24) sempat dilarikan ke rumahsakitpada bulan Februari 2019 lalu akibatsakit kepala, melansir dariDaily Mail pada Selasa (9/4/2019).

Namun setelah 5 hari kepulangannya dari rumah sakit, Jarvis ditemukan pingsan di taman milik kekasihnya, dan dinyatakan mengalami stroke.

Hal ini membuat lengannya bergerakterayun-ayun seperti ekor kucing selama 7 hari sebelum dia mulai mengalami kejang.

Jarvis sekarang menghabiskan enam minggu di rumah sakit setelah lumpuh di sisi kiri tubuhnya dan harus belajar kembali cara berjalan.

Dia mengklaim dokter menyalahkan pil KB yang telah dia konsumsi selama 7 tahun atau sejak usia 17.

Pengonsumsian pil KB dalam waktu lama ini bisa menyebabkan gumpalan darah dan menimbulkan stroke.

“Saya tidak sakit kepala hari itu dan merasa baik-baik saja,” ungkap Jarvis.

"Tanganku mati rasa. Saya sedikit panik, jadi saya hanya duduk di ujung tempat tidur dan saya tidak tahu harus berpikir apa.”

Baca Juga : Momen Mengerikan Ketika Seorang Pesenam Mematahkan Kedua Kakinya Saat Kompetisi

Jarvis berhasil menarik diri dari tempat tidur dan keluar dari pintu ke taman.

"Saya benar-benar tidak ingat banyak hal selain mendengar diriku berusaha bernapas," katanya.

Namun di saat itu, Jarvis sudah tak sadarkan diri, beruntungnya sang kekasih,Christian Henry-May (26) langsung memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit.

Jarvis dibawa ke rumah sakit di mana dia tinggal selama tujuh hari, di mana lengan bergerak tak terkendali hampir sepanjang waktu.

Setelah dipulangkan kerumah, Jarvis mulai mengalami kejang berulang. Pada kejang yang ketiga,dia diberi obat.

Dia dirawat di rumah sakit lagi pada 5 Maret ketika dia menderita kejang keempat.

"Stroke itu berada di sisi kanan di atas otak saya. Pembengkakan menjadi terlalu banyak (untuk otak saya) itulah sebabnya saya tetapkejang.”

“Lagipula, ada banyak pembengkakan di sekitar perdarahan. Saya menjadi buta sementara di satu mata karena pembengkakan tetapi itu kembali sekarang," kenangnya.

"Di rumah sakit, dokter mendiagnosis pil kontrasepsi yang melakukannya. Lapisan pada pil yang saya pakai telah menyebabkan reaksi,"lanjut Jarvis.

Baca Juga : Kisah Adik Sultan Brunei, Gemar Foya-foya dan Kencani 40 Wanita Hanya untuk Selir

Mengapa gunakan pil KB dalam waktu yang lama bisa sebabkan stroke?

Melansir dariNational Health Service (NHS), penggunaan pil kontrasepsi (pil KB) dalam waktu yang lama dapat menimbulkan reaksi kesehatan pada tubuh.

Hal ini karena Pil KB dapat meningkatkan risiko pembekuan darah karena estrogen meningkatkan jumlah agen pembekuan darah dalam tubuh.

Jika bekuan darah bergerak dan menyumbat pembuluh darah yang memasok otak,hal ini dapat menyebabkan stroke.

NHS mencantumkan stroke sebagai efek samping potensial dari meminum pil kontrasepsi tetapi mengatakan risikonya sangat kecil.

Dokter yang ingin meresepkan pil diharapkan untuk melakukan tes dan memutuskan apakah seorang wanita kemungkinan akan mengalami pembekuan darah atau terserang stroke jika mereka mulai meminumnya.

Para peneliti dari Universitas Loyola di Chicago, tahun lalu menerbitkan sebuah studi yang mengkonfirmasi hubungan antara keduanya tetapi mengatakan hanya risiko stroke yang disebabkan oleh suplai darah otak yang tersumbat oleh gumpalan darah.

Gumpalan darah lebih mungkin terjadi pada wanita yang minum pil karena estrogen sebagai bahan utama pil kontrasepsi, meningkatkan jumlah zat pembekuan dalam darah pasien.

Ini meningkatkan risiko pembentukan gumpalan di mana saja di dalam tubuh dan, jika lepas dan menyebar ke otak, itu dapat menyebabkan stroke.

Sebaiknya sebelum mengonsumsipil KB, konsultasikan dulu kepada dokter dampak apa yang akan disebabkan setelahnya. (Nikita Yulia Ferdiaz)

(Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul “Konsumsi Pil KB Selama 7 Tahun, Wanita Ini Stroke Hingga Lengan Terayun-Ayun Seperti Ekor Kucing”)

Baca Juga : Ada Larangan Bawa Cairan Lebih dari 500 Mililiter di Bandara, Turis Ini Nekat Menggenak 2,5 Liter Susu

Artikel Terkait