Advertorial
Intisari-Online.com – Tidak ada pekerjaan yang mudah. Apapun pekerjaan kita, tetap ada bahayanya untuk diri kita. Termasuk menjadi atlet.
Mungkin menyenangkan ketika para atlet tersebut menjadi terkenal dan banyak sponsornya.
Namun kita tidak tahu bagaimana perjuangan mereka latihan hingga meraih kemenangan.
Cedera? Itu adalah hal biasa.
Baca Juga : Ada Larangan Bawa Cairan Lebih dari 500 Mililiter di Bandara, Turis Ini Nekat Menggenak 2,5 Liter Susu
Namun contoh kisah di bawah ini sungguh tragis.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Senin (8/4/2019), Samantha Cerio merupakan seorang pesenam dari Universitas Auburn.
Diketahui dia menjalani berbagai kompetisi termasuk pada kompetisi Regional Baton Rouge pada hari Jumat (5/4/2019).
Ketika akan melakukan gerakan pertamanya, Samantha mencoba melakukan double handspring.
Dan brak!
Penonton tersentak. Apalagi ketika mendengar Samantha kesakitan.
"Saya pikir dia mungkin terluka," kata salah satu komentator kompetisi.
"Sepertinya ada masalah pada kakinya. Dia jelas-jelas kesakitan."
Baca Juga : Bukan Asal Ceplos, Ilmiah Buktikan Mitos Wajah Mirip Berarti Jodoh Benar
Saat itulah, dokter berlari untuk membantu dan mereka menemukan bahwa kedua kaki Samantha patah.
Ya, Samantha mematahkan kedua kakinya sendiri dalam kompetisi rutin yang ia lakukan.
Dokter pun langsung bergerak cepat.
Samantha dibawa keluar arena dengan tandu dengan gips di kedua kakinya. Melihat itu kerumunan memberinya tepuk tangan sambil berdiri (standing applause).
Masih belum ada kabar mengenai Samantha hingga ia sendiri menulis pesan menyentuh hati di akun Instagram pribadinya, @sam_cerio.
Dia mengatakan bahwa hari itu, hari di mana kakinya patah, adalah hari terakhirnya sebagai seorang pesenam.
Baca Juga : Salmafina Sunan Ingin Mencari Donor Sperma: Inilah Risiko Melakukan Donor Sperma
“Friday night was my final night as a gymnast.”
“After 18 years I am hanging up my grips and leaving the chalk behind. I couldn’t be prouder of the person that gymnastics has made me to become.”
“It’s taught me hard work, humility, integrity, and dedication, just to name a few.”
“It’s given me challenges and road blocks that I would have never imagined that has tested who I am as a person.”
“It may not have ended the way I had planned, but nothing ever goes as planned,” tulis Samantha di akun Instagramnya.
Baca Juga : Tak Hanya Dapat Gaji dan Fasilitas, Anggota DPR Juga Dapat Uang Pensiun Seumur Hidup, Ini Besarannya
Di luar dari kejadian mengerikan tersebut, Samantha sejujurnya adalah seorang pesenam yang baik.
Hal ini terbukti pada kompetisi Jumat kemarin, dia mendapatkan skor keseluruhan tertinggi kedua sepanjang musim.
Mereka maju ke Final Regional pada Sabtu (6/4/2019) melawan Louisiana State University, Minnesota, dan Utah, tetapi finish di urutan keempat dan gagal maju ke tingkat nasional.
Menurut pelatihnya, Jeff Graba, Samantha mungkin memiliki jalan panjang menuju pemulihan.
Tetapi dia juga memiliki masa depan yang menyenangkan di depan.
Informasi terakhir, diketahui Samantha akan menikah di Alabama pada bulan Juni ini dan kemudian akan pergi ke Seattle untuk mulai bekerja untuk Boeing.
Lihat video ini (peringatan: mungkin Anda tidak begitu menyukainya)