Intisari-Online.Com - Paris dikenal sebagai kota yang romatis. Kota ini juga dijadikan tujuan bagi banyak pasangan untuk menikmati indahnya cahaya dan ikon kota ini, menara Eiffel.
Namun tak seperti bagian permukaannya yang penuh cahaya dengan kesan romantis, jika kita menginjak bagian bawah tanahnya, ada sesuatu yang sangat berbeda.
Jauh dari kata romantis, bahkan bisa dibilang mencekam.
Dalam jalan bawah tanahnya tersimpan sebuah jalur gelap penuh dengan kerangka enam juta warga Paris.
Dilansir dari IFL Science, ternyata Paris juga pernah mengalami masalah seperti kematian dan penyakit.
Janji atas kehidupan yang lebih baik di kota besar membuat kumpulan orang-orang bergegas meninggalkan pedesaan.
Akibatnya, menjelang akhir abad ke-18, pemakaman umum sudah sangat padat hingga tidak bisa menampung mayat baru lagi.
Les Innocents, salah satu komplek pemakaman terbesar di Paris pada 1700-an, dilaporkan tak ayal menimbulkan bau busuk dari mayat-mayat yang tidak bisa dimakamkan dengan baik karena kuburan sudah padat.
Baunya sangat buruk hingga memengaruhi produk pewangi dan pemilik toko parfum berjuang untuk menjual barang-barang mereka.
Pada Mei 1780, pemakaman tersebut benar-benar ‘meledak’.
Baca Juga: Niat Backpaker-an ke Semarang, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Aman Buat Kantong
Dinding ruang bawah tanah dari properti yang berbatasan dengan Les Innocents mengalami keretakan dan terbelah akibat penguburan berlebihan serta hujan musim semi.
Hal ini juga membuat menyebarnya penyakit dari mayat-mayat yang setengah membusuk dalam ruang bawah tanah tersebut.
Selama beberapa bulan, pihak berwenang memerintahkan penutupan Les Innocents dan pemakaman kota lainnya.
Tidak akan ada lagi mayat yang bisa dikubur di sana.
Bahkan karena dibayang-bayangi ancaman kesehatan masyarakat, kota ini juga memutuskan untuk menyingkirkan isi pemakaman tersebut.
Beruntung, mereka memiliki sebuah rencana.
Baca Juga: Terlalu Populer, Kemungkinan 5 Destinasi Wisata Ini Bakal Padat Pengunjung di Libur Lebaran 2019
Paris dulunya merupakan rumah bagi tambang-tambang tua yang sempurna untuk digunakan sebagai osuarium (makam batu kapur) bawah tanah.
Antara 1787 hingga 1814, tulang-tulang manusia dari pemakaman dikirim ke pertambangan. Pintu masuk menuju makam bawah tanah dibuat tepat di luar gerbang kota.
Pintu masuk itu disebut Barrière d'Enfer, yang jika diterjemahkan memiliki arti 'Gerbang Neraka'.
Awalnya, kerangka ditumpuk di tambang secara serampangan. Namun, mereka kemudian diatur ke dalam posisi yang bisa Anda lihat saat ini.
Dari enam juta kerangka yang ada di osuarium, Anda bisa melihat kerangka beberapa tokoh sejarah Prancis.
Termasuk mereka yang dipenggal selama Revolusi Prancis, seperti Georges Danton dan Maximilien de Robespierre, serta seniman terkenal Charles Perrault yang menulis kisah populer Little Red Riding Hood, Cinderella, dan Sleeping Beauty.
Saat ini, The Paris Catacombs atau Katakombe Paris terlihat mengular bagai labirin di kedalaman 20 meter sepanjang 1,5 kilometer.
Anda dapat mengunjungi situs ini sebagai turis.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR