Riset ini merupakan penelitian observasional sehingga masih belum memberi bukti yang lebih mendalam.
Jadi, masih diperlukan riset lanjutan untuk menguak apa alasan konsumsi daging merah dapat mempengaruh tingkat kematian.
Namun, data yang dikumpulkan dalam riset ini mencakup sejumlah besar orang dengan periode tindak lanjut yang cukup panjang.
Riset ini merupaka lanjutan dari peneliti University of Oxford terkait penerapan pajak daging merah pada makanan olahan seperti sosis dan daging.
Pada November 2018, para peneliti mengklaim menaikkan harga daging merah hingga 80 persen dapat mencegah hampir 6.000 kematian per tahun dan menghemat biaya layanan kesehatan hingga 734 juta pondsterling atau Rp 13 trilliun.
Secara global, hal ini berarti mengurangi 220.000 kasus kematian per tahun dan penghematan 40 miliar dollar AS jika setiap negara menerapkan pajak berdasarkan tingkat makan daging saat ini.
Baca Juga: Pelihara Singa di Rumah, Biaya untuk Beri Makan Selama 1 Bulan Saja Besarnya 15 Kali UMR Jakarta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Kematian Dini"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR