Advertorial
Intisari-Online.com - Saat usianya 23 tahun Hayley Minn diberi diagnosis yang sangat menghancurkan dirinya.
Dia diberi tahu bahwa dia memiliki peluang 85 persen untuk didiagnosis menderita kanker payudara.
Neneknya meninggal karena penyakit tersebut ketika Hayley baru berusia 8 tahun sehingga dia tahu hal tersebut juga akan berdampak buruk bagi keluarga.
Dilansir dari Mirror, Hayley memiliki gen BRCA1, yang memengaruhi sekitar satu dari setiap 300 hingga 400 orang.
Dia berkata, "Saya tetap kuat, tidak menangis, menerima kata-kata, 'Anda 80 persen lebih mungkin terkena kanker payudara'."
Aktris Hollywood Angelina Jolie juga memiliki gen yang sama dan dia melakukan mastektomi ganda untuk memangkas risiko terkena kanker payudara.
Seperti Angelina, Hayley juga menghadapi pilihan menyakitkan yang sama yakni kedua payudaranya diangkat untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Dia kemudian membuat keputusan berani sekaligus keputusan paling sulit dalam hidupnya yakni untuk mengangkat kedua payudaranya.
Operasi pembedahan dilakukan lima bulan yang lalu di Royal Free Hospital di London.
Hayley adalah pasien bedah termuda yang pernah ditangani dokter bedah Fawzia Crosbie dalam melakukan operasi jenis ini.
Selain mastektomi ganda, ahli bedah juga melakukan rekonstruksi payudara.
Baca Juga: Ini Efek LSD, Narkoba yang Diduga Pernah Dibeli B.I eks Anggota iKON
Terlepas dari apa yang akan terjadi padanya selanjutnya, Hayley tetap kuat.
Beberapa hari pertama pemulihan Hayley terasa sangat sulit.
Hayley tidak bisa bergerak sendiri, dia harus dibantu dengan petugas setiap hari.
Tidak lama setelah operasi, Hayley bertekad untuk mulai melakukan sesuatu sendiri.
Dia mulai mengambil langkah-langkah kecil. Hanya tiga hari setelah operasi, Hayley berjalan-jalan di kebunnya bersama temannya.
Meskipun dia mengakui perban yang dilepas untuk pertama kalinya terasa begitu sulit.
Dokter bedah Hayley, Miss Crosbie, datang ke rumahnya untukmelepas perban pelindungnya - salah satu hal yang membuatHayley yang berusia 27 tahun ini berterima kasih selamanya.
Hayley berkata, "Itu benar-benar menyedihkan, mereka hitam dan begitu besar dan bengkak."
Selama enam minggu berikutnya, memar hitam berubah menjadi kuning dan pembengkakannya berangsur-angsurmembaik.
Hayley hanya mengambil dua bulan cuti setelah operasi dan dia inginmendapatkan kehidupan kembali normal secepat mungkin.
Satu hal yang disadari Hayley setelah dia melakukan operasi pengangkatan payudara yakni diatidak akan bisa menyusui anak-anaknya kelak.
Dia tahu ini adalah hal besar bagi banyak wanita, tapi ada satu pilihan sederhana baginya.
Hayley berkata, "Saya lebih suka berada di sana untuk anak-anak saya daripada bisa menyusui mereka dan kemudian tidak ada untuk melihat mereka tumbuh dewasa."
Sayangnya untuk Hayley ini tidak akan menjadi keputusan besar terakhir yang harus dia buat.
Gen BRCA1 juga meningkatkan risiko wanita didiagnosis menderita kanker ovarium saat mereka masih muda.
Risiko melonjak drastis di usia 35, jadi Hayley harus membuat keputusan tentang operasi lebih lanjut.
Hayleyjuga diberitahu bahwa dia sebaiknya memikirkan hal tentang membekukan sel telurnya, yang menurutnya adalah keputusan yang sangat menakutkan.
Tetapi untuk saat ini Hayley berterima kasih kepada ahli bedah yang telah mencegahnya didiagnosis menderita kanker payudara.