"Levenseindekliniek berurusan secara eksklusif dengan eutanasia dan melakukannya secara eksplisit dalam kerangka hukum Belanda," ujar klinik dalam keterangan resminya.
Noa telah mengumumkan niatnya untuk mengakhiri hidup beberapa hari sebelum dilaporkan meninggal di akun Instagram yang kini dikabarkan sudah dihapus.
"Saya sempat ragu apakah saya harus membagikan ini. Namun kini saya sudah memutuskannya. Biar saya perjelas: dalam 10 hari ke depan saya akan mati," tulis Noa.
Dalam unggahannya itu, Noa menyatakan dia memutuskan untuk berhenti makan dan minum setelah menjalani banyak diskusi. Dia melakukannya karena sudah tak tahan dan kehilangan gairah untuk hidup.
Ya, dia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang amat menyiksa dan lama dengan tidak makan dan minum.
Dia menjadi terkenal setelah meluncurkan buku otobiografi pada 2018 lalu yang mengisahkan pengalamannya bergumul dengan kesehatan mental, dan sempat membuatnya beberapa kali mencoba bunuh diri.
Traumanya terjadi ketika di usia 11 tahun, dia mengalami pelecehan seksual. Pada umur 14, dua orang pria memperkosanya di lapangan di kota Arnhem.
Dalam buku, dia mengaku sangat takut untuk mengaku kepada orangtuanya. "Saya sangat takut sekaligus sangat malu," kata Noa kepada harian De Gelderlander saat itu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR