Advertorial
Intisari-Online.com - Ani Yudhoyono istri Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, meninggal dunia, Sabtu (1/6/2019), di National University Hospital Singapura.
Diketahui Ani Yudhono meninggal Sabtu siang pukul 11.50 waktu Singapura.
"11.50 meninggal dunia, mohon doanya. Kami menunggu informasi dari keluarga SBY," kata Imelda Sari, Ketua Komunikasi Partai Demokrat, kepada KompasTV.
Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah dan dirawat di National University Hospital Singapura sejak Februari 2019 lalu.
Semasa hidupnya, mendiang Ani Yudhoyono mencintai dunia fotografi.
Bahkan saat masih dirawat di rumah sakit pun Ani Yudhoyono sempat melakukan hobi fotografi itu dan fotonya diunggah ke akun Instagram resmi @aniyudhoyono.
Foto mentari pagi itu dipotret dari jendela National University Hospital.Fotografi memang sudah lama digemari Ani Yudhoyono.
Dikutip dari buku 'Ani Yudhoyono: 10th Perjalanan Hati' karya Alberthiene Endah, Ani Yudhoyono tertarik pada dunia fotografi sejak kecil.
Sang ayah pernah menghadiahkan sebuah kamera analog sebagai kado pernikahan untuk Ani Yudhoyono.
Tahun demi tahun berlalu, Ani Yudhoyono kemudian menekuni lebih dalam soal fotografi saat SBY terpilih menjadi Presiden ke-6 RI.
Fotografi yang merupakan hobi lamanya ini sekaligus menjadi penyegar pikiran ketika mendampingi SBY sebagai presiden.
Ani Yudhoyono mulai belajar serius soal fotografi bersama fotografer pribadinya, Anung Anindito.
Namun, tak hanya Ani Yudhoyono, tokoh wanita dalam perjalanan bangsa Indonesia lainnya, Raden Ajeng Kartini ternyata juga sangat menyukai fotografi.
Rudofl Mrazek dalam bukunya, Engineers of Happy Land, menyebutkan, Kartini sangat gandrung dengan mesin foto.
Dalam salah satu suratnya kepada Nyonya Abendanon, kartini pernah menulis: saya seringkali berharap bahwa saya memiliki mesin foto dan dapat mengambil gambar rakyat kami—sebagaimana hanya saya yang dapat melakukannya, dan bukan orang-orang Eropa.
Bukan bermaksud untuk gaya-gayaan, keinginan mempunyai alat foto lebih untuk menunjukkan kepada kenalannya di Belanda tentang bagaimana, mengapa dia, saudari-saudarinya, dan rakyatnya tinggal.
Baca Juga: Bisa Melakukan Operasi 28 Detik, 'Dokter Ugal-ugalan' Ini Memiliki Persentase Kematian 300 Persen!
Baru-baru ini, saya mendapat beberapa foto bagus tentang sawah-sawah ... dan inilah apa yang saya impikan: untuk mengirimkan foto-foto ini ke Belanda, dan membiarkannya dikopi dan diterbitkan,” tulis Kartini dalam “Brieven aan mevrouw R.M. Abendanon-Mandri.”
Ketika memotret, ada pengalaman unik yang pernah dialami oleh Kartini.
Saat itu, di tengah masyarakat masih berkembang takhayul yang menyebabkan mereka takut umurnya dapat diperpendek jika mereka membiarkan seseorang mengambil potret mereka.
Kondisi ini tentu saja sedikit banyak mempersulit Kartini untuk mengabadikan tiap momen yang ditemuinya ketika jalan-jalan.
Masih terkait Kartini dan fotografi, Mrazek juga menyebut lokasi paling disukai oleh Kartini untuk menaruh gambar jepretannya.
Kebanyakan foto-foto Kartini diletakkan di kamar, bersanding dengan rak buku, potret suaminya yang sangat terhormat, suvenir-suvenir berharga, yang berada di antara bunga-bunga.