Advertorial
Intisari-Online.com - Indonesia sedang berkabung, mantan Ibu Negara sekaligus istri Susilo Bambang Yudhoyono telah dikabarkan menutup usia.
Meninggal pukul 11.50 waktu setempat di Nasional University Hospital Singapura, Ani Yudhoyono telah berjuang melawan kanker darah atau leukimia.
Dilansir dari Tribunnews. com, sebelum tutup usia, Ani sempat tak sadarkan diri.
Keterangan itu dikatakan oleh dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto.
Alasan mengenai ketidaksadaran ini adalah keterpaksaan tim dokter untuk memberikan obat tidur.
Hal itu dilakukan karena Ani sempat mengalami gagal napas hingga terpaksa dibantu alat bantu pernapasan atau respirator oleh tim dokter.
“Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran," kata Terawan sebagaimana dilansir Kompas.com, Sabtu (1/6/2019).
Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi.
Terlepas dari kabar pilu tersebut, tahukah Anda berbagai hal seputar kemoterapi? Terutama untuk mengelola efek samping dari kemoterapi?
Ya, kemoterapi dapat membantu melawan kanker.
Tetapi juga memiliki efek samping.
Efek samping ini berbeda-beda pada setiap orang, jenis obat kemo yang digubakan juga mempengaruhi efek itu.
Cobalah kiat ini untuk membantu mengelola beberapa efek samping yang umum:
1. Mual dan muntah
Anda dapat membantu meredakan mual dan muntah dengan mengubah pola makan Anda:
Makanlah 5 atau 6 kali sedikit-sedikit, jangan makan besar sehari 3 kali
Luangkan waktu Anda saat makan dan minum.
Minumlah satu jam sebelum atau sesudah makan daripada saat Anda makan. Jus apel, teh, dan jahe dapat membantu.
Hindari makanan berbau tajam karena dapat sebabkan mual.
2. Kelelahan
Anda mungkin merasa lelah, tetapi ada beberapa cara untuk membantu mengatasinya.
Istirahat atau tidur siang singkat di siang hari.
Letihan, seperti berjalan kaki singkat dapat meningkatkan energi Anda.
Fokuskan energi Anda pada hal-hal penting.
Jika Anda tidak bisa menghilangkan perasaan lelah, tanyakan kepada dokter Anda.
Baca Juga: Tak Berkutik, Satu Keluarga Dijebloskan ke Penjara, Sejarah Baru Bagi KPK
3. Rambut rontok
Beberapa, tetapi tidak semua perawatan kemo, dapat menyebabkan rambut rontok.
Jika perawatan Anda berhasil, berikut ini yang dapat Anda lakukan:
Setelah kemoterapi, gunakan sikat berbulu lembut. Hindari produk rambut dengan bahan kimia yang keras, seperti pewarna rambut.
Memotong rambut pendek mungkin membuatnya terlihat lebih tebal.
Jika Anda pikir Anda menginginkan wig, belilah sebelum rambut Anda rontok. Dengan begitu, Anda bisa mencocokkannya dengan rambut Anda.
Kenakan topi atau syal dalam cuaca dingin, dan gunakan tabir surya untuk melindungi kulit kepala Anda dari sinar matahari.
Kulit kepala Anda mungkin terasa lunak dan kering. Cuci dengan sampo dan kondisioner pelembab ringan, dan oleskan lotion lembut.