Kita satu keluarga
Sekarang, wajah Rishkesh memang sudah banyak berubah dibandingkan dengan keadaan 50 atau 60 tahun lalu.
Sekarang, wisatawan asing berdatangan ke Rishikesh untuk rafting, bungee jumping, atau pun kayaking.
Kedai kopi dan penginapan-penginapan bertaburan.
Rishikesh, di satu sisi, menjadi tidak berbeda dengan kota-kota lain yang banyak dikunjungi wisatawan.
Namun, dengan keberadaan 10 ashram besar dan sekolah-sekolah yoga, Rishikesh tetap menjadi daya tarik sebagai tempat untuk merasakan kehidupan di ashram sekaligus tempat untuk menimba ilmu spiritual dan yoga.
Baca Juga: Rasakan 5 Manfaat Ini Jika Anda Mau Lakukan Yoga Secara Teratur
Salah satu ashram yang besar di Rishikesh adalah Parmath Niketan Ashram yang letaknya tidak jauh dari Sungai Gangga.
Tempatnya tertata rapih dan bersih dan bangunanannya dicat berwarna oranye cerah.
Setiap hari saat pagi dan petang, upacara Gangga aarti dilaksanakan di depan ashram ini yang tepat berada di tepi Sungai Gangga.
Tidak hanya di Parmath Niketan Ashram, beberapa kuil atau pun ashram yang letaknya di tepi Sungai Gangga juga mengadakan Gangga aarti ini pasa petang hari.
Pesan yang disampaikan menyentuh tentang kebersamaan, yang diperlukan untuk memelihara dan menjaga Sungai Gangga, apa pun latar belakang orangnya.
“We are family, “ demikian pesan yang disampaikan. (Wahyuni Kamah di Jakarta)
Tulisan ini telah tayang di Intisari dengan judul “Rishikesh, Ibu Kota Yoga Dunia”.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR