Advertorial
Intisari-online.com - Mungkin ada beberapa orang yang menganggap bahwa berbicara sendiri adalah kebiasaan aneh, dan dianggap sinting.
Padahal, para ahli menemukan adanya hal positif di balik kebiasaan yang dianggap aneh ini.
Mengungkapkan isi hati dengan keras ternyata membantu menaklukkan masa kini dan masa depan dengan lebih baik.
Bahkan, psikoterapis Lisa Ferentz mengatakan, berbicara dengan diri sendiri adalah hal yang harus kita lakukan.
Ferentz sering menggunakan praktik ini ketika membantu kliennya mengembangkan pandangan positif tentang diri mereka dan masa depannya.
“Tidak ada yang lebih penting selain kita berbicara kepada diri sendiri karena monolog batin itu menginformasikan semua pikiran, emosi, dan pilihan perilaku kita selanjutnya,” kata dia.
Cara terbaik untuk membentuk mental yang sehat adalah dengan menuliskan apa yang kita syukuri, kekuatan diri sendiri, dan afirmasi positif.
Setelah itu, kita berdiri di depan cermin dan mengatakan hal-hal yang kita tulis dengan lantang.
Jika kita merasa konyol, jangan berhenti.
“Seperti hal lain, setelah kamu berlatih dan mendekatkan diri dengan hal positif, kamu merasa cukup mudah untuk melakukannya."
"Ini akan menjadi panduan hidup kita, entah kita menyadarinya atau tidak," kata Ferentz.
Riset dari University of Lethbridge menemukan siswa yang diajari cara melakukan self-talk positif atau mengatakan hal positif pada diri sendiri mampu mengubah perspektif, sikap dan reaksi mereka.
Ferentz juga mendorong orang untuk melakukan obrolan atau mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka menuju ke situasi yang berpotensi mengintimidasi, mengancam, atau situasi yang sulit.
"Ketika kita membisikkan hal positif pada diri kita sendiri, itu memberi kita lebih banyak kekuatan dan keberanian untuk dapat menghadapi skenario hidup yang menantang," kata dia.
Bahkan, riset pernah menemukan para atlet selalu melakukan self-talk menjelang kompetisi.
Selain mengatakan hal positif, kita juga bisa mengungkapkan rasa frustrasi atau hal negatif melalui self-talk.
“Pasti ada nilai untuk memahami apa yang kamu rasakan apakah itu positif atau negatif."
"Mengatakan pikiran negatif dengan keras bisa menjadi salah satu cara,” kata Ferentz.
Menurut Ferentz, mengatakan dengan lantang pikiran negatif kita akan memberi kesempatan diri untuk melakukan evaluasi.
Setelah kita menyuarakan apa yang mengganggu, coba tanyakan kepada diri sendiri apakah manfaat tetap memelihara pikiran-pikiran negatif itu.
Atau, apakah pikiran negatif tersebut bisa kita proses dan lepaskan.
Jadi, sesekali melakukan percakapan dengan diri sendiri bukan hal yang aneh. Jangan sungkan untuk melakukannya demi kebaikan diri. (Ida Ayu Suryantini Putri/Tribun Bali)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Bukannya Gila, Ternyata Berbicara pada Diri-sendiri Punya Manfaat dan Disarankan oleh Psikoterapis