Intisari-Online.Com - Seorang bocah berusia 10 tahun yang mengalami kelainan dan menjadi korban penyalahgunaan media online sehingga secara tidak langsung menjadi korban cyberbullying meninggal dunia.
Gadis kecil bernama Sophia Weaver itu menderita kelainan pada wajah, alat gerak, diabetes tipe 1 serta pengidap sindrom Rett (Rett syndrome) meninggal dunia.
Ibunya, Natalie Weaver yang hancur hatinya setelah kematian putrinya apalagi mengetahui foto-foto Sophia digunakan untuk kampanye hal yang 'keji' dengan mengatakan anak-anak disabilitas seperti itu seharusnya tidak ada di dunia, kini berjuang melawan cyberbullying.
Memang kondisi kelainan tak seharusnya disalahgunakan seperti itu, karena bagaimanapun, dengan kelainan yang dimiliki, semua penyandang disabilitas tetap memiliki hak untuk hidup.
Sophia sendiri mengalami sindrom Rett, suatu kelainan genetik langka yang memengaruhi perkembangan otak, yang mengakibatkan cacat mental dan fisik yang parah.
Karena ini merupakan kelainan neurologis pascanatal (setelah kelahiran), sindrom Rett baru akan pertama kali dikenali pada masa bayi dan kebanyakan selalu pada anak perempuan, dan jarang terlihat pada anak laki-laki.
Sindrom Rett paling sering salah didiagnosis sebagai autisme, cerebral palsy, atau keterlambatan perkembangan.
Source | : | The Sun,Nhs.uk,Rettsyndrome.org |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR