Advertorial

Pelari Lalu Zohri Lolos Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020: Ini Manfaat Lari, Tak Hanya Untuk Otot Tapi Juga Otak!

Nieko Octavi Septiana
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, inilah manfaat lari untuk kesehatan tubuh dan otak.
Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, inilah manfaat lari untuk kesehatan tubuh dan otak.

Intisari-Online.com -Pelari cepat Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Zohri lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 setelah mencatat waktu 10,03 detik pada lomba lari 100 meter putra ajang Seiko Golden Grand Prix 2019 di Yanmar Stadium Nagai Osaka, Jepang, Minggu (19/5/2019).

Zohri berhasil menyambar garis finish di urutan ketiga dengan catatan waktu 10.03 detik, sementara batas minimal catatan waktu lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 untuk nomor lari 100 meter putra adalah 10,05.

1. Meningkatkan mood dan mengatasi depresi Menghabiskan 30 menit dengan treadmill sudah cukup untuk mengangkat suasana hati seseorang yang menderita gangguan depresi mayor, menurut sebuahpenelitian yang diterbitkan dalam jurnalAmerican College of Sports Medicine.

Bahkan peserta yang bergerak dengan kecepatan berjalanjuga menerima manfaat yang sama dalam hal meningkatkan suasana hati.

Ini menunjukkan bahwa bergerak memiliki efek positif dan menunjukkan bahwa berlari dan bentuk olahraga lainnyadapat meningkatkan suasana hatidan membantu melawan depresi.

Baca Juga: Manfaat Olahraga Untuk Anak Juara, Belajar dari Lalu Muhammad Zohri

2. Membantu tidur lebih baik dan meningkatkan kemampuan fokus

Dalamsebuah penelitian terhadap 51 anak mudadengan usia rata-rata 18 tahun, setengahnya ditugaskan untuk menambahkan berlari ke dalam rutinitas mereka, sementara separuh lainnya tidak (mereka melakukan beberapa latihan, tetapi tidak menambahkan berlari teratur).

Untuk mendapatkan manfaat yang terkait dengan berlari, kelompok pelari berlari dengan kecepatan sedang selama 30 menit sehari, lima hari seminggu, selama tiga minggu.

Mereka yang berada dalam kelompok lari ditemukan tidur lebih baik, menunjukkan tanda-tanda fungsi psikologis yang meningkat, dan fokus lebih baik di siang hari. Manfaat yang sama kemungkinan berlaku untuk pelari dari segala usia.

3. Meningkatkan kesehatan jantung

Kita tahu bahwa aktivitas aerobik baik untuk jantung, jadi tidak mengherankan jika berlari dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular.

Secara umum, semakin banyak orang berlari, semakin sehat hati mereka.Tetapi Anda bisa mendapatkan manfaat besar tanpa harus melakukan banyak hal: berlari hanya lima menit per hari dapat menambah peluang masa hidup Anda, menurut sebuah studi dalamJournal of American College of Cardiology.

Ada beberapa kekhawatiran bahwa jumlah lari ekstrem, seperti jarak ultramarathon, bisa membuat stres atau melukai hati.Tetapi semakin banyak penelitian tampaknya mengindikasikanbahwa itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: Inilah Lalu Muhammad Zohri, Pelari Indonesia yang Jadi Juara Lari 100 Meter di Kejuaraan Dunia IAAF U20 Tahun 2018

Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang menjalankan setidaknya 40 mil per minggu memiliki hati yang lebih sehat daripada mereka yang menjalankan 13 mil per minggu, misalnya.

4. Memerangi penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia

Jika Anda ingin menjaga pikiran Anda tetap sehat seiring bertambahnya usia, penelitian menunjukkan bahwa berolahraga adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan.

Sebuahtinjauan penelitiantentang efek peningkatan kognitif dari latihan aerobik (yang dalam banyak penelitian berjalan, jogging, atau jalan cepat) menemukan bahwa untuk anak-anak, menjalankan memori kerja yang lebih baik dan fokus.

Untuk orang dewasa muda, memori yang bekerja mengalami peningkatan serupa - seperti halnya kemampuan pengalihan tugas.

Untuk orang dewasa yang lebih tua, kegiatan semacam ini memiliki manfaat kognitif, termasuk memori kerja, fokus, dan pengalihan tugas.

5. Membuat otak lebih tahan menghadapi stres

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan orang untuk mengatasi stres, dan banyak dari studi tersebut berfokus pada pelari.

Dalam ulasan penelitian tentang olahraga dan stres yangditerbitkan dalam Clinical Psychology Review, penulis Peter Salmon menyimpulkan bahwa "pelatihan ini mengerahkan proses yang memberikan ketahanan terhadap stres yang bertahan lama."

Para peneliti berpikir ini mungkin karena latihan aerobik meningkatkan kadar neurotransmitter seperti serotonin dan norepinefrin, dan menyebabkan otak menghasilkan neuron baru.

Artikel Terkait