Advertorial

Rano Karno dan Dorce Harus Jauhi Santan Usai Operasi, Yuk Simak Fakta Kesehatan Santan, Benarkah Sangat Berbahaya?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Banyak beredar mitos yang menyebutkan bahwa santan justru berbahaya bagi kesehatan. seperti apa kebenarannya?
Banyak beredar mitos yang menyebutkan bahwa santan justru berbahaya bagi kesehatan. seperti apa kebenarannya?

Intisari-Online.com -Dorce Gamalama dan Rano Karno harus mengatakan tidak pada santan karena alasan kesehatan.

Apa yang membuatsantanharus dihindari? Yuk simak ulasannya.

Baru-baru ini Dorce Gamalamatelah menjalani operasi batu ginjal, masih harus menjalani serangkaian pengobatan.

Ia pun tak bisa menyantap sejumlah bahan makanan.

Baca Juga : 33 Jam Dihujam Rasa Sakit Luar Biasa, Ibu Ini Akhirnya Lahirkan Bayinya yang Sudah Tak Bernyawa: 'Ia Lahir Dalam Sunyi'

“Santan-santanan, daging setengah matang, gak boleh. Yang lain alhamdulillah,” katanya saat dihubungi Tribunnews, Kamis (16/5/2019).

Dorce mengaku kondisinya sudah membaik. Usai operasi, ia mengakui kondisi tubuhnya sudah membaik. Bahkan ia sudah menjalani aktivitas seperti biasa.

“Sudah (operasi) Alhamdulillah kemarin, sudah sehat Alhamdulillah. Sudah bawa mobil, sudah jalan jalan. Alhamdulillah, sehat (batu ginjal) sudah keangkat,” katanya.

Baca Juga : Kisah Adik Pramoedya Ananta Toer: Bergelar Doktor dan Jago 4 Bahasa Tapi Sekarang Jadi Pemulung

Demikian dengan Rano Karno. Ia mengungkap saat ini dirinya sudah tak memiliki organ empedu di tubuhnya.

Empedu merupakan organ dalam yang berfungsi membantu penyerapan lemak ke dalam tubuh dan membantu kerja hati dalam sistem pengeluaran dan sisa metabolisme.

Dikatakan Rano Karno, organ empedunya sudah diambil beberapa waktu lalu melalui operasi empedu yang dijalaninya.

Pasca dioperasi empedu, pemeran 'Si Doel' itu kini harus mulai membatasi jenis makanan yang dikonsumsinya.

Baca Juga : Euforia Reformasi Ala Mahathir Mulai Menguap, Investor Kehilangan Kesabaran dan Memilih untuk Jauhi Malaysia

"Kemarin itu operasi empedu saya jadi sekarang saya gak punya empedu," kata Rano ketika ditemui Grid.ID di kawasan Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).

"Paling makanan yang santen-santen harus dihindari aja sih. Tapi insyaAllah masih fit," lanjutnya.

Lantaran dilarang mengkonsumsi makanan bersantan seperti kolak, mantan Gubernur Banten itu mengaku sering berbuka puasa dengan gorengan.

"Kita malah buka pake gorengan aja sama air. Makan mah biasanya abis tarawih gitu," ujarnya lagi.

Baca Juga : Inilah 4 Pria dengan Istri Terbanyak dalam Sejarah, Termasuk Fath Ali Shah Qajar dengan 1.000 Istrinya

Fakta Tentang Santan

Hidangan yang mengandung santan biasanya terasa lebih gurih dan kental, misalnya opor atau rendang.

Tak heran jika santan menjadi salah satu kelengkapan yang harus tersedia di dapur Anda.

Santan telah dipercaya sebagai bahan masakan yang berkhasiat bagi tubuh sejak zaman dahulu kala.

Baca Juga : Ingin Dimakamkan di Laut, Bajak Laut yang Taklukkan 400 Kapal Ini Temui Ajalnya Saat Bertempur

Namun, banyak beredar mitos yang menyebutkan bahwa santan justru berbahaya bagi kesehatan.

Salah satunya adalah karena kandungan lemak jenuh pada santan.

Benarkah bahwa mengonsumsi santan bisa menambah lemak dan berat badan Anda?

Santan dibuat dari daging buah kelapa yang diparut dan dihancurkan bersama dengan air.

Baca Juga : Unik dan Kreatif, Mie Instan Asli Gunungkidul Ini Terbuat dari Ketela

Hasilnya berupa cairan ekstrak kelapa yang kental. Karena rasanya yang gurih dan sedikit manis, santan bisa dipakai untuk memasak berbagai jenis hidangan atau diolah sebagai minuman.

Manfaat santan bagi kesehatan

Ada banyak khasiat yang bisa Anda dapatkan dari santan. Santan mengandung asam laurat, antimikroba, dan asam kaprat yang memiliki fungsi antibakteri, antifungi, dan antivirus.

Fungsi-fungsi ini mampu menjaga sistem kekebalan tubuh dari serangan berbagai bakteri dan virus berbahaya seperti herpes, influenza, hingga HIV.

Baca Juga : Bupati Non-aktif Bekasi Melahirkan di Rutan, Bagaimana Peraturan tentang Bayi yang Dilahirkan di Penjara?

Asam yang terkandung dalam santan juga terbukti bisa membunuh tiga organisme aterogenik utama yang menyebabkan pembentukan plak pada arteri dan memicu penyakit jantung.

Bagi kecantikan kulit dan rambut, santan bisa membantu mencerahkan kulit dan membuat rambut tampak lebih bersinar.

Santan kaya akan antiseptik yang baik untuk mengatasi ketombe, infeksi, gatal-gatal, dan kulit yang kering.

Tingginya kandungan asam pada santan juga berkhasiat sebagai pelembap alami bagi kulit.

Baca Juga : Melihat 12 Tanda Ini di Tubuh Anda? Segera Hubungi Dokter, Bisa Jadi Itu Gejala Kesehatan Serius

Membongkar berbagai mitos bahaya santan

Benarkah santan bikin gemuk?

Banyak sumber yang mengatakan bahwa santan memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat tinggi, bahkan lebih dari susu sapi murni. Maka lemak ini akan menumpuk pada tubuh dan membuat Anda lebih cepat gemuk.

Memang benar bahwa santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi kadarnya.

Namun, perlu diingat bahwa jenis lemak jenuh pada santan adalah trigliserida rantai-sedang, bukan trigliserida rantai-panjang.

Trigliserida rantai-sedang memiliki struktur molekul yang sederhana, yang berarti lemak jenuh ini mudah larut dalam air.

Lemak ini juga lebih mudah untuk berpindah dari usus kecil menuju hati sehingga bisa lebih cepat menghasilkan energi.

Karena lemak ini langsung dibakar menjadi energi, hanya sedikit lemak yang akan tersisa dan menumpuk di jaringan lemak. Lemak jenis ini juga bisa mempercepat metabolisme tubuh.

Baca Juga : Muncul dari Gunung Berkabut, Gajah-gajah Ini Berziarah ke Candi Muara Takus saat Bulan Purnama Tiba

Jadi, Anda yang sedang ingin mengurangi berat badan justru bisa mendapatkan asupan lemak sehat dari santan.

Meskipun tidak akan membuat Anda cepat gemuk, kandungan lemak jenuh dalam santan tetap harus Anda perhatikan.

Hubungan antara konsumsi lemak jenuh dengan risiko penyakit jantung koroner sudah terbukti, maka sebaiknya santan tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Benarkah santan mengandung bahan kimia berbahaya?

Selain mitos bahwa santan bisa bikin gemuk, ada juga mitos yang beredar bahwa kandungan asam dalam santan bisa menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.

Faktanya, santan sendiri tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Santan baru akan mengalami reaksi kimia berbahaya jika dikemas dalam kaleng yang mengandung Bisphenol-A (BPA).

BPA adalah zat kimia berbahaya yang biasanya ditemukan pada kemasan logam dan plastik.

Ketika logam bertemu dengan santan yang tinggi kadar lemak dan keasamannya, BPA pada logam akan terlepas dan bercampur dengan santan.

Baca Juga : Pasangan Suami Istri Ini Meninggal Secara Alami Karena Rumahnya 'Terlalu Megah'

Ketika dikonsumsi oleh tubuh, BPA berisiko memicu gangguan pada otak, terutama bagi bayi dan anak-anak.

Sebaiknya jika Anda ingin membeli santan yang sudah jadi, pilihlah yang pada kemasannya tercantum bebas BPA.

Anda juga bisa memilih santan yang dikemas dalam karton untuk meminimalisir risiko zat-zat berbahaya tercampur dalam santan.

Kalau mau lebih aman lagi, Anda bisa membuat sendiri santan homemade Anda.

Caranya cukup mudah. Siapkan kelapa parut segar yang bebas gula, garam, atau bahan-bahan lainnya. Masukkan ke dalam blender dan tambahkan air panas (bukan air mendidih).

Blender hingga lembut dan saring sampai Anda mendapatkan ekstrak kelapa dengan tekstur yang halus. Simpan dalam suhu ruangan.

Baca Juga : Bertobat Sebelum Eksekusi Mati, Terpidana Mati Berikan Makan Terakhirnya untuk Tunawisma

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usai Operasi, Dorce dan Rano Karno Jauhi Santan, Ungkap Faktanya untuk Kesehatan, Baik atau Buruk?

Artikel Terkait