Advertorial
Intisari-Online.com – Seperti diketahui bersama bahwa Presiden Joko Widodo setuju untuk memindahkan ibu kota ke luar Jawa.
Hal tersebut ia sampaikan kepada wartawan setelah rapat terbatas yang digelar di Istana Negara pada Senin (29/4/2019).
Namun pemerintah belum menyebutkan daerah mana yang akan menjadi ibu kota baru Indonesia.
Bahkan Presiden Jokowi sendiri menanyakan hal tersebut kepada warga Indonesia untuk meminta pendapat warga.
Baca Juga : Penggemar Film Avengers: Endgame Masuk UGD, Setelah Menangis Selama Sepanjang Film Diputar
Meski begitu, ada sejumlah wilayah yang potensial jadi Ibu Kota Negara karena memiliki risiko bencana yang relatif minim berdasarkan catatan pemerintah.
"Kalau lihat dari peta kebencanaan, saya tidak mengatakan bahwa ini adalah kandidat-kandidatnya (jadi Ibu Kota)," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Jakarta, Selasa (30/4/2019) dilansir dari kompas.com.
"Berdasarkan peta kebencanaan itu Sumatera bagian timur itu relatif risiko bencananya kecil, kalimantan keseluruhan dan Sulawesi bagian selatan, khususnya Sulawesi Selatan," sambung dia.
Bambang enggan mengungkapkan lebih rinci terkait daerah yang potensial menjadi Ibu Kota Negara.
Termasuk saat sejumlah wartawan menanyakan beberapa kota yang sebelumnya ramai akan dijadikan Ibu Kota misalnya Palangkaraya.
Soal dana, Bambang menyebut, perkiraan biaya untuk membangun ibu kota baru seluas 40.000 hektar mencapai Rp 466 triliun.
Lahan seluas 40.000 hektar dibutuhkan jika jumlah penduduk mencapai 1,5 juta jiwa yang terdiri dari seluruh aparatur sipil negara termasuk anggota TNI-Polri.
Adapun skenario kedua, dengan keperluan luas lahan 30.000 hektar, diperkirakan membutuhkan biaya Rp323 triliun dengan jumlah orang yang bermigrasi yakni 870.000 jiwa.
4 Fakta kota Palangkaraya
Nama kota Palangkaraya mencuat kembali setelah rencana pemindahan ibu kota dirapatkan di Jakarta.
Sebelumnya memang nama ibu kota provinsi Kalimantan Tengah ini selalu disebut menjadi ibu kota baru Indonesia.
Bukan tanpa alasan sebenarnya nama Palangkaraya disebut sebagai calon kuat ibu kota baru Indonesia.
Baca Juga : Jaga Kotak Suara Sambil Gendong Anaknya, Brigadir Teuku Putra Dapat Penghargaan
Sebab, dalam buku berjudul“Sukarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya” yang ditulis oleh Wijanarka, Bung Karno memang menginginkan agar Palangkaraya nantinya menjadi model ibu kota Indonesia menggantikan Jakarta.
Menurut Bung Karno, kota ini punya potensi kuat sebagai pusat pemerintahan baru.
Ditambah pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Jakarta serta pertumbuhan ekonomi yang tak terkendali di Pulau Jawa.
Kira-kira apa fakta tentang kota Palangkaraya?
Simak di bawah ini:
Diresmikan oleh Bung Karno
Dilansir dari halaman website resmi kota Palangkaraya, Palangkaraya.go.id, Provinsi Kalimantan Tengah terbentuk melalui proses yang sangat panjang.
Hingga pada 23 Mei 1057, berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, terbentuklah Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah.
Setelah menjadi provinsi, tiang pertama pembangunan Kota Palangkaraya juga dilakukan oleh Presiden pertama RI, Soekarno pada 17 Juli 1957.
Kota terluas di Indonesia
Jika Anda bertanya kota apa terluas di Indonesia, maka jawabannya adalah Kota Palangkaraya.
Ya, secara geografis, Kota Palangkaraya terletak pada 113˚30`- 114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan.
Luas wilayahnya mencapai 2.678,51 Km2, dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%.
Baca Juga : Sejarah Panjang Kekerasan di Sri Lanka, Serta Hubungannya dengan Aksi Pengeboman dan ISIS
Kota Palangkaraya juga terbagi menjadi 5 kecamatan.
Antara lain Kecamatan Pahandut (dengan luas wilayah 117,25 Km2), Kecamatan Sabangau (583,50 Km2), Kecamatan Jekan Raya (352,62 Km2), Kecamatan Bukit Batu (572,00 Km2), dan Kecamatan Rakumpit (1.053,14 Km).
Oleh karenanya, Kota Palangkaraya menjadi salah satu kota terluas di Indonesia, selain Kota Dumai, Tidore Kepulauan, dan Sorong.
Penduduknya sedikit
Berbanding terbalik dengan luas wilayahnya, jumlah penduduk di Kota Palangkaraya sangat sedikit.
Berdasarkan catatan tahun 2015, jumlah penduduk Kota Palangkaraya mencapai 259.865 orang, yang terdiri dari 132.980 orang laki-laki dan 126.885 orang perempuan.
Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Jekan Raya dengan 52% penduduk Kota Palangkaraya tinggal di kecamatan ini.
Hal ini membuat Kecamatan Jekan Raya menjadi kecamatan terpadat dengan per 349 orang setiap Km2.
Lalu, jumlah rumah tangga di Kota Palangkaraya mencapai 68.469 rumah tangga di mana setiap rumah rata-rata anggota rumah mencapai tiga hingga empat orang.
Wisata Alam Menarik
Berbeda dengan Jakarta yang tidak banyak memiliki wisata alam, justru Kota Palangkaraya punya beberapa wisata menarik.
Pertama adalah Sungai Kayahan. Di sungai ini, ada belasan perahu wisata yang bisa mengantarkan beberapa wisatawan ke lokasi menarik di sekitar sungai.
Salah satunya adalah lokasi pertapaan pahlawan nasional asal Kalteng, Tjilik Riwut.
Jika ada sungai, maka ada jembatan. Di Kota Palangkaraya ada Jembatan Kahayan. Tempat ini cocok untuk melihat matahari terbenam.
Lalu ada pula Taman Nasional Sebangau yang posisinya di antara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan.
Taman Nasional ini merupakan habitat asli orang utan dan suasananya masih alami.
Luasnya yang mencapai 568.700 hektare membuat Taman Nasional TN ini menjadi tempat hidup bagi 808 jenis tumbuhan, 15 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 jenis ular. (Yoga Sukmana)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Minim Risiko Bencana, Ini 3 Wilayah yang Potensial Jadi Ibu Kota")
Baca Juga : Tak Hanya Makanan dan Barang, Kini Ginjal Untuk Transplantasi Juga Bisa Dikirim Menggunakan Drone