Advertorial
Intisari-Online.com – Di zaman teknologi seperti sekarang, kita mengenal aplikasi GO-FOOD.
Di mana dengan aplikasi ini, kita bisa memesan makanan di sebuah restoran dan nanti ada orang yang mengantarnya ke rumah atau ke kantor.
Ada juga aplikasi yang mengantar barang, belanja di supermarket, hingga potong rambut.
Istilah, semua orang bisa meminta diantarkan apa saja dengan aplikasi ini.
Baca Juga : Masih Ingat Pemuda 19 Tahun yang Retas Situs KPU Hanya dari Warnet? Ini Kabar Terbarunya
Namun pernahkah Anda berpikir bahwa ada pengantaran ginjal seseorang yang digunakan untuk operasi?
Terdengar tak masuk akal. Namun itulah yang terjadi.
Berdasarkan Pusat Medis Universitas Maryland, mereka mengantarkan sebuah ginjal yang dijadwalkan untuk ditransplantasikan kepada seseorang dan dikirim oleh drone.
Ya, drone.
Diketahui drone adalah pesawat pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan komputer atau remote control.
Kini, drone sudah bisa digunakan untuk membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya.
Nah, hal itulah yang membuat Pusat Medis Universitas Maryland mencobanya.
Bahkan menurut mereka, cara ini bisa membuat pengiriman organ lebih aman dan lebih terjangkau.
Drone itu dibuat khusus untuk memantau organ di udara secara real time seperti yang disampaikan pada 19 April 2019 dan mengirimkan pembaruan kepada personel yang menangani transplantasi, kata rumah sakit tersebut.
Penerima ginjal yang dikirim adalah seorang wanita berusia 44 tahun dari Baltimore yang menghabiskan delapan tahun menjalani cuci darah sebelum menjalani transplantasi.
"Ini merupakan hasil kolaborasi luar biasa antara ahli bedah, insinyur, Federal Aviation Administration (FAA), spesialis pengadaan organ, pilot, perawat, dan tentunya pasien,” ucap Joseph Scalea, salah satu ahli bedah yang melakukan transplantasi di UMMC seperti dilansir dari usatoday.com pada Selasa (30/4/2019).
“Pada akhirnya, kami dapat membuat terobosan perintis dalam transplantasi.”
Tentu Anda tak perlu khawatir soal ginjal tersebut.
Sebab, sebelum pengiriman awal, para peneliti menguji drone dengan mengirimkan barang-barang seperti saline, tabung darah, dan ginjal manusia yang sehat.
Dokter percaya penggunaan drone untuk membuat pengiriman organ bisa membuatnya lebih banyak tersedia daripada metode tradisional pengangkutan organ.
"Masih ada perbedaan yang menyedihkan antara jumlah penerima pada daftar tunggu transplantasi organ dan jumlah total organ yang dapat ditransplantasikan," kata Scalea..
"Oleh karenanya, teknologi baru ini memiliki potensi untuk membantu memperluas kumpulan organ donor dan akses ke transplantasi."
Diketahui bersama bahwa penggunaan drone telah berkembang luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sehingga beberapa industri memasukkan teknologi ke dalam layanan mereka.
Lihat video pengiriman ginjal tersebut di bawah ini:
Baca Juga : Bukan Pantulan, Tapi Ini Alasan Warna Langit dan Air Laut Sama-sama Warna Biru