"Kami sekarang melihat serangan jantung terjadi pada pria muda yang masih berusia 25 atau 35 tahun. Dua puluh tahun lalu ini jarang terjadi" kata Dr. Laffin.
Laffin mengatakan, perubahan gaya hidup selama beberapa dekade terakhir bisa menjadi faktor penyebabnya.
Baca Juga : Berkebun, Yuk! Karena Menurut Penelitian Dapat Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Terjadi pergeseran dalam kehidupan sehari-hari, misalnya munculnya jasa makanan siap antar dan malasnya orang bergerak atau berolahraga.
Selain itu, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisiknya dalam beberapa dekade terakhir.
Pada kenyataannya, pergeseran gaya hidup ini membuat para ahli tak terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.
"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang. Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata " Dr. Laffin.
Baca Juga : Setelah Terkena Serangan Jantung, Lakukan 8 Hal Penting Ini
Pencegahan dini
Menurut Dr Laffin, pakar jantung selalu memikirkan pencegahan primer dan sekunder terkait serangan.
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pencegahan primer. Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan sekunder pada pasien.
Namun, hal terpenting adalah mencegah munculnya faktor risiko serangan jantung itu sendiri atau melakukan pencegahan primordial.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR