- Tempat yang lapang
Untuk mengamati fenomena Supermoon perlu memiliki tempat yang lapang. Usahakan jangan memilih tempat yang dikelilingi oleh gedung bertingkat.
Pasalnya, hal itu akan menganggu pengamatan fenomena Supermoon ini.
Maka itu, kadang Bulan berada di titik terjauh, tapi bisa juga Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi.
Namun, kalau dihitung secara keseluruhan, jarak antara Bumi dan Bulan itu rata-rata sekitar 384 kilometer.
4. Terjadi beberapa kali dalam setahun
Dilansir dari Kompas.com dari Earthsky, Supermoon adalah bulan baru atau purnama yang terjadi saat Bulan berada dalam rentang 90 persen dengan jarak terdekatnya dengan Bumi.
Sepanjang malam tersebut, bulan akan muncul 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya.
Di Indonesia, Supermoon sendiri baru ramai dibicarakan pada tahun 2011.
Peristiwa ini akan menujukkan ukuran bulan yang tampak lebih besar hingga 14 persen dari biasannya.
Fenomena Supermoon biasa terjadi hingga 6 kali dalam setahun.
5. Tak akan ada bencana alam
Peristiwa Supermoon ini tidak akan menyebabkan terjadinya bencana alam di Bumi.
Masih dari Bobo.Grid.ID, saat Bulan berada dalam fase baru dan purnama, memang hal ini berdampak pada pasang-surut air laut.
Supermoon juga memang membuat air laut menjadi naik sekitar 5 sentimeter karena adanya tarikan gravitasi yang lebih besar daripada biasanya. (Budi Darmawan)
(Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Supermoon Terbesar Tahun Ini Terangi Langit Malam Pada 19 Februari 2019)
Baca Juga : Hati-hati! Ada Kaitan Antara Kanker Darah dengan Jenis Implan Payudara Paling Popular
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR