Advertorial
Intisari-Online.com – PengakuanKrisdayanti yang sempat jadi pecandu beratnarkoba menjadi kisah kelam yang dijalani sang diva.
Terbutakan akan popularitas,Krisdayantitergoda dengan barang haramnarkobayang membuat dirinya terlena.
Hampir membuat kariernya hancur,Krisdayantiakhirnya bangkit berkat bantuanAnang Hermansyah, mantan suaminya.
Kala itu Krisdayanti masih berstatuskan istri dari Anang Hermansyah.
Baca Juga : Hanya Karena Lelah Berperang, Pasukan Soviet Mundur dari Afghanistan Setelah Berperang Selama 30 Tahun
Kehidupan keduanya tengah berbahagia dengan popularitas yang meningkat dan kehadiran dua anak mereka.
Lewat buku Catatan Hati Krisdayanti My Life, My Secret, terbitan Gramedia, Krisdayanti menguak kisah Anang Hermansyah memergokinya memakai narkoba.
Anang Hermasyah, mendapati istrinya menikmati shabu dalam kamar tidur.
Beruntung, Anang yang pernah menjadi santri di sebuah pondok pesantren di Jember, Jawa Timur dapat membantunya.
Krisdayanti mengisahkan kenikmatan semu yang pernah diperolehnya 11 tahun lalu
"Herannya, karierku semakin membaik. Anang semakin melaju dengan kesibukannya di studio,” ujar Krisdayanti.
“Jadwal manggungku kian melimpah dengan honor yang sangat baik. Dan aku tetap memakai...shabu! Sungguh gila. Edan!.”
Kondisi kesehatan perempuan kelahiran 24 Mei 1975 itu mulai anjlok. Kantong matanya menghitam, bibir kering, dan mata kuyu.
"Aku tak bisa menghentikan shabu!”.
“Sia-sia saja aku berharap sembuh dengan segera, karena sakauw telah meracuniku setiap hari, setiap detik," katanya.
Fenomena pemakaian narkoba jenis sabu memang bukan hal baru di kalangan artis.
Alasan memilih narkotika jenis ini mungkin dapat sedikit dijelaskan sebagai berikut.
Euforia dan ekstase
Sabu murni berbentuk kristal putih. Ini merupakan golongan obat stimulan jenis metamfetamin yang satu derivat turunan dengan amfetamin yang terkandung dalam pil ekstasi.
Banyak orang menggunakan zat ini untuk mendapatkan efek psikologis.
Efek yang paling diinginkan adalah perasaan euforia sampai ekstase (senang yang sangat berlebihan).
Obat ini juga menimbulkan efek meningkatnya kepercayaan diri, harga diri, dan peningkatan libido.
Pemakai sabu bisa tampil penuh percaya diri tanpa ada perasaan malu sedikit pun dan menjadi orang yang berbeda kepribadian dari sebelumnya.
Salah satu yang mungkin menarik banyak orang untuk memakai zat ini adalah pemakaian zat ini tidak dibarengi dengan efek sedasi atau menurunnya kesadaran akibat zat tersebut.
Tidak seperti pemakai heroin atau ganja, pemakai sabu dapat membuat dirinya untuk tetap membuat terjaga dan konsentrasi.
Selain efek yang menyenangkan di atas, sebenarnya sabu juga membuat timbulnya gejala-gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi, dan agresivitas.
Kelebihan pemakaian obat ini akan membuat orang menjadi mudah tersinggung dan berani berbuat sesuatu yang mengambil risiko.
Jika melihat efeknya yang menyenangkan di atas, terutama berkaitan dengan percaya diri tampil dan peningkatan keberanian, maka tidak heran banyak artis yang senang menggunakannya.
Dengan alasan ingin menambah proses kreatif, sabu pun terkadang digunakan. Satu lagi alasan memakai sabu adalah membuat orang tidak ingin makan.
Tidak heran, zaman dulu obat golongan ini juga banyak digunakan untuk melakukan diet walaupun saat ini sudah ditinggalkan karena efek ketergantungan dan kerusakan otak.
Efek terhadap fisik
Pemakaian sabu, apalagi yang berlebihan, menyimpan potensi bahaya besar untuk kesehatan fisik.
Efek stimulan pada obat ini menyebabkan kerja jantung dan pembuluh darah tubuh menjadi berlebihan.
Peningkatan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, sangat nyata pada penggunaan sabu.
Hal ini akan dibarengi tentunya dengan denyut jantung yang kencang.
Baca Juga : Hamil 7 Bulan Nikita Mirzani Tetap Main Snowboard: Begini Kondisi Janin pada Usia Kandungan 7 Bulan
Tidak heran jika jenis narkotika ini akan membawa dampak sangat berbahaya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.
Selain itu, sabu bisa menimbulkan efek kejang sampai perdarahan otak.
Saya sendiri pernah secara langsung melihat di unit gawat darurat pasien wanita yang mengalami kejang dan perdarahan otak akibat penggunaan sabu yang berlebihan.
Pasien akhirnya meninggal karena perdarahan di otaknya. Sering kali juga didapatkan efek peningkatan suhu tubuh yang tinggi sehingga menyebabkan demam luar biasa bagi penggunanya.
Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan sangat berbahaya karena juga sangat memengaruhi otak dan dapat menimbulkan kejang.
Ketergantungan
Adalah pendapat yang sangat salah jika mengatakan pemakaian sabu tidak membuat pemakainya ketergantungan.
Pendapat yang salah tersebut mungkin karena didasari pengalaman para pemakai yang tidak merasakan efek putus zat setelah pemakaian yang hanya sesekali.
Pemakaian narkotika jenis sabu kebanyakan pada saat pesta atau clubbing yang biasanya pada akhir pekan.
Namun jangan salah, penggunaan sesekali ini pun bisa menimbulkan kerusakan otak yang mengarah pada pemakaian yang terus-menerus dengan dosis yang semakin tinggi.
Pemakaian sabu secara terus-menerus pada akhirnya akan menimbulkan efek putus zat jika si orang tersebut sudah tidak memakai lagi.
Apa yang terjadi jika si orang tersebut tidak memakai lagi adalah efek kebalikan dari efek psikologis yang tadinya didapatkan.
Perasaan lelah berlebihan, kecemasan yang luar biasa, tidak merasa percaya diri, dan terkadang ide paranoid yang muncul sampai gejala psikosis alias sakit jiwa berat.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 4 Jenis Leukemia, Semuanya Menyerang Orang Dewasa