Advertorial
Intisari-Online.com – Membangun sebuah kolamrenangpribadi adalah hal yang berat bagi hampir semua orang.
Selain biaya pembuatan dan perawatannya, kolamrenangmembutuhkan lahan yang tidak kecil.
Oleh karena itu, banyak orang mengandalkan kolamrenangumum untuk berenang.
Namun ketika kita berenang di kolamrenangumum, hal ini berarti kita berbagi ruang dan fasilitas dengan orang banyak.
Baca Juga : Mau Nonton Konser K-Pop Sekaligus Beli Album? Ini 6 Cara Mudah Mengelola Uang
Salah satu hal yang kemudian menjadi pertanyaan bagi banyak orang adalah, berapa banyakurineyang terdapat dalam sebuah kolamrenang?
Mengingat tidak semua orang memiliki standar kedisiplinan dan kepatuhan yang sama.
Sebuah studi dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Tim peneliti asal Kanada berhasil mengetahui berapa banyak rerataurinedalam kolamrenang umum.
Mereka memanfaatkan pemanis buatan yang disebut acesulfame potassium (ACE), yang terkandung dalam beragam produk konsumsi.
Mengapa ACE dipilih oleh para peneliti?
Tubuh manusia tidak dapat mengurai ACE, sehingga senyawa tersebut dieksresikan dalam urine.
Dalam berbagai tingkatan pH dan suhu, ACE dalam urine dapat terdeteksi.
Tim peneliti kemudian menjadikan dua kolam renang umum sebagai sumber penelitian selama tiga minggu.
Baca Juga : Hati-hati! Ada Kaitan Antara Kanker Darah dengan Jenis Implan Payudara Paling Popular
Satu kolam menampung 110.000 galon air, atau sekitar 416.395 liter air, dan satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air atau sekitar 832.790 liter air.
Dengan mengukur ACE, para peneliti menghitung perkiraan jumlah urine.
Peneliti menemukan rerata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan seperti kaporit dan menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan.
Beberapa orang, seperti perenang profesional dan pekerja di kolam renang telah dilaporkan menderita asma, yang dihubungkan dengan banyaknya waktu yang mereka habiskan di kolam renang.
Saat ini, tidak ada cara mudah untuk mendeteksiurinesecara langsung di kolamrenang.
Kecuali, jika Anda melihat aliran air warna kuning yang keluar dari bajurenangseseorang di dekat Anda.
Untuk meminimalisasi bahaya penyakit yang mengancam para pengguna kolamrenang, pemimpin studi, Lindsay Blackstock dari University of Alberta, menekankan pentingnya meningkatkan pendidikan masyarakat mengenai praktik kebersihanrenangyang tepat.
“Kami sangat menyarankan para pengguna kolamrenangharus membilas tubuhnya terlebih dahulu untuk membersihkan produk-produk perawatan pribadi sebelum memasuki kolamrenang," ucapnya.
Tidak hanya itu, Lindsay juga mengatakan pentingnya pendidikan para pengguna kolamrenanguntuk buang air di toilet, dan bukan di dalam kolamrenang. (Gregorius Bhisma Adinaya)
(Artikel ini sudah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul “Berapa Banyak Urine yang Terkandung dalam Kolam Renang Umum?”)
Baca Juga : Kisah Krisdayanti Lepas dari Narkoba Dengan Bantuan Anang: Seperti Ini Efek Samping dari Pemakaian Narkoba