Intisari-Online.com - Gelombang setinggi 0,9 meter menerjang pesisir pantai Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
Kesimpulan tersebut didapat setelah BMKG mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Jumlah korban dari tsunami di Selat Sunda itu pun tercatat 62 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 20 orang hilang.
Rilis yang dilansir dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, data tersebut akan terus bertambah.
"Dua orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak," kata Sutopo dalam keterangan persnya.
Evakuasi pun juga segera dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk dari Kepolisian Negara Republik Idonesia yang siap sedia.
Baca Juga : Diduga Jadi Penyebab Tsunami Banten, Gunung Krakatau Ternyata Raih Volcano Cup 2018, Pilihan para Vulkanolog
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR